Kabupaten Aceh Utara, spiritnews.co.id – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Perjuangan Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh menyesalkan tindakan pilih kasih (menganaktirikan) petani sawit yang dilakukan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN 1 Cot Girek, Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara.
Sekretaris DPW APKASINDO Perjuangan Kabupaten Aceh Utara, Edi Saputra (AK3) mengatakan, para petani di Kabupaten Aceh Utara mengeluhkan. Contoh, seperti kejadian kemaren sekitar pukul 17.00 WIB ada mobil milik SPJRA ditimbang saat hujan.
“Saat ditimbang di loading dua, saya melihat sendiri ada buah pasir dibenam. Sementara kalau punya petani APKASINDO Perjuangan Aceh Utara yang masuk ke SP lain tidak diterima (dipersulit-red),” kata Edi.
Dikatakan, padahal jumlah petani APKASINDO Perjuangan sekitar 9.000 orang. Sementara PKS Kebun Cot Girek mengandalkan TBS dari Luar Aceh Utara.
“Tapi PKS mempersulit petani setempat, saya pikir ini adalah cara PKS agar tetap membeli TBS dengan harga potongan 4 persen seharusnya 4,5 – 5 persen dari petani Aceh Utara,” katanya.
Menurutnya, sebenarnya mereka harus melakukan pembinaan para petani sawit di Aceh Utara, berdasarkan yang ada disini lahan Koperasi Unit Desa (KUD) bibitnya dulu bantuan PTPN IX merupakan bapak angkatnya.
“Seharusnya PKS mengayomi petani disekitarnya. Namun yang terjadi justru terkesan seolah-olah PKS menciptakan keadaan menganaktirikan petani dan membeli TBS dengan harga secara sepihak,” tegasnya.
Sangat disayangkan, dia mencotohkan hari ini ada laporan lagi SPRPD dan SPWIB, karena ada kunjungan SPI yang dinaikkan hanya dua mobil milik SPRPD dan SPWIB, sementara SRD 4 yang berbadan hukum SRD, WIP, JRH dan LKMD.
“Untuk detik ini saya bicara ya ?. Kenapa dua mobil tersebut dinaikkan, jelas sangat merugikan. Seperti tidak peduli dengan buah sawit petani sekitar. Padahal perusahaan tersebut beroperasi di lingkungan masyarakat (kabupaten Aceh Utara) yang menjual TBS itu. Kami menduga kuat ada permainan busuk yang dilakukan oleh oknum manajemen PKS tersebut,” jelasnya.
Dia membuktikan semua itu memang berbeda pelayanannya, lebih dipandang ke Aceh Timur ketimbang petani Aceh Utara. Untuk itu, jelas Edi, selama Pak RH menjadi Direktur PTPN IV region 6 harga sawit untuk petani Aceh Utara sudah meningkat. Tapi kinerja pihak perusahaan tidak memberikan ruang bagi petani sawit di Aceh Utara.
“Kami sangat berharap kepada pak RH sebagai Direktur PTPN IV region 6 harus ditelusuri biar lebih baik terhadap petani APKSINDO Perjuangan Aceh Utara. Jangan diutamakan petani luar dulu,” ujarnya.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada jawaban atas konfirmasi dari PKS PTPN 1 Cot Girek. Akibatnya opini masyarakat di pun menjadi simpang siur, bahkan ada yang bernada miring atau negatif terhadap Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN 1 Cot Girek.(red/sir)