Jakarta, spiritnews.co.id – Sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas pendampingan dan melaksanakan program swakelola dari Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia, Universitas Pancasila menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi 80 orang Pendamping Tenaga Kerja Mandiri Pemula (TKMP), Selasa (17/9/2024), secara luring dan daring di aula Masjid Universitas Pancasila.
Direktur Binapenta & PKK Kementerian Tenaga Kerja, Iwan Darmawan, mengatakan, agar para pendamping yang mengikuti bimbingan teknis ini dapat mendampingi TKMP secara maksimal.
“Melalui bimbingan teknis ini, para pendamping mampu memberikan pemahaman sekaligus pendampingan bagi calon pelaku usaha pemula, agar usahanya dapat berkelanjutan dan membuka peluang usaha baru,” kata Iwan.
Penyelenggaraan bimtek kali ini para pemateri diantaranya, Aulia Keiko Hubbansyah, Tryas Chasbiandini, Nurul Hilmiyah, Khalida Utami, dan Nurul Hidayat, yang semuanya adalah dosen di Universitas Pancasila dan memiliki pengalaman professional dibidangnya.
Bimbingan teknis ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para calon pendamping TKM Pemula, sekaligus memberikan pemahaman yang komprehensif terkait aspek-aspek penting dalam membangun dan menjalankan usaha. Materi yang disampaikan mencakup pemahaman tentang produk yang dibutuhkan pasar, strategi pemasaran, perilaku konsumen, pendaftaran NPWP dan NIB serta pengelolaan laporan arus kas.
Aulia Keiko Hubbansyah, dalam materinya, menekankan pentingnya strategi pemasaran yang terarah. Menurutnya, identifikasi pasar dan perilaku konsumen harus menjadi dasar penyusunan strategi pemasaran, yang berbasis pada kebutuhan konsumen dan pemanfaatan media digital.
“Kepuasan konsumen harus menjadi prioritas utama dalam pemasaran. Selain itu, riset pasar, segmentasi konsumen, serta penamaan dan kemasan produk adalah faktor penting untuk meningkatkan citra produk di pasar,” jelasnya.
Tryas Chasbiandini membahas pentingnya laporan keuangan bagi pelaku usaha pemula. Laporan keuangan dianggap sebagai dokumen esensial yang menggambarkan kondisi keuangan secara keseluruhan, sekaligus berfungsi sebagai alat perencanaan bisnis dan indikator penilaian.
“Laporan keuangan memungkinkan kita melihat posisi keuangan usaha dan memproyeksikan pertumbuhan bisnis,” ujar Tryas.
Nurul Hilmiyah menekankan pentingnya Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai dokumen penting bagi setiap pelaku usaha di Indonesia.
“NPWP dan NIB adalah bentuk tanggung jawab penting dalam menjalankan bisnis yang harus dipahami oleh setiap pengusaha,” kata Nurul.
Khalida Utami menambahkan bahwa penggunaan platform media sosial secara tepat dan efisien sangat diperlukan oleh para pelaku usaha untuk memperkenalkan produk mereka kepada pasar yang lebih luas.
“Platform media digital yang tepat akan memperluas jangkauan pemasaran dan memperkuat strategi pemasaran,” tegasnya.
Sebagai pembicara terakhir, Nurul Hidayat membahas teknis penyusunan laporan bagi para calon pendamping terkait tugas dan fungsi mereka, termasuk penggunaan Learning Management System (LMS) yang disediakan.
“Para pendamping wajib mengunggah laporan mereka sesuai dengan template yang telah ditentukan,” ujarnya.
Acara ini diharapkan dapat memperluas wawasan para pendamping agar program pendampingan TKM Pemula tahun 2024 berjalan dengan sukses. Fokus utama dari bimbingan ini adalah meningkatkan pemasaran produk, memahami kebutuhan konsumen, serta memastikan pembuatan NIB dan pengelolaan keuangan yang baik. Semua ini merupakan kunci keberhasilan dalam mendampingi TKM Pemula menuju kesuksesan usaha.(rls/red/sir)