Jakarta, spiritnews.co.id – Goethe-Institut Indonesien bekerja sama dengan Program Studi Jerman Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran menyelenggarakan pengalaman virtual reality (VR) dan pameran bertajuk “GoetheVR: Sastra Klasik Bertemu Virtual reality” di Goethe-Institut Jakarta mulai dari tanggal 4-20 Oktober 2024.
Pameran ini menawarkan pengalaman menyelami salah satu sastra klasik Jerman, yaitu Faust, mahakarya dari sastrawan asal Jerman Johann Wolfgang von Goethe, melalui virtual reality.
GoetheVR diproduksi oleh Goethe-Institut bekerja sama dengan Kementerian Federal untuk Digital dan Transportasi Jerman, ZDF Digital, Perpustakaan Nasional Jerman, dan Goethe Museum Dusseldorf. Di virtual reality ini, pengunjung dapat terlibat secara aktif dalam jalan cerita dengan menjadi karakter Faust dan mengikuti alur ceritanya dari sudut pandang Faust sendiri.
VR ini terbagi menjadi tujuh bagian yang disarikan dari teks Faust I dan Faust II dan diterjemahkan menjadi berbagai adegan interaktif dengan total durasi 15 menit. Keakuratan dengan sumber teks asli dan perpaduan bahasa orisinal merupakan komponen penting dalam adaptasi ini.
Faust merupakan drama yang ditulis oleh Johann Wolfgang von Goethe selama 60 tahun dan diterbitkan pada tahun 1808 (Faust I) dan 1832 (Faust II). Drama ini berkisah tentang seorang cendekiawan tua bermana Dr. Heinrich Faust yang tergoda oleh sang iblis Mephistopheles untuk membuat kontrak yang membuatnya kembali muda dan menjalani petualangan untuk mencari kepuasan yang hakiki dalam hidup dengan imbalan jiwa Faust akan diseret ke neraka oleh Mephistopheles.
“Tujuan dari pameran dan pengalaman VR ini adalah untuk memperkenalkan para pengunjung kepada salah satu karya terbesar Johann Wolfgang von Goethe, Faust, dengan cara yang berbeda. Setelah menyaksikan pameran dan mencoba GoetheVR, pengunjung diharapkan mendapatkan gambaran lebih dalam mengenai Faust dan juga Goethe,” kata Nathalie Sugondho, Kepala Bagian Perpustakaan Goethe-Institut Jakarta.
Selain dapat mencoba GoetheVR, pengunjung juga dapat menikmati informasi pendukung dalam berbagai media, seperti video pembacaan dramatik oleh Wawan Sofwan (sutradara teater dan musikal, pemain monolog, dan penulis naskah teater) bersama mainteater.
Video dan pengalaman VR ini juga disertai dengan narasi pengantar yang dirangkum oleh Dian Ekawati (Dosen Program Studi Jerman, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran Bandung) dan ilustrasi karya Agah Nugraha Muharam (pekerja kreatif, pendiri Studio Mugibagja). Informasi pendukung dalam berbagai bentuk media ini dapat membantu para pengunjung memahami kisah Faust lebih mendalam dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami.
GoetheVR tersedia dalam sembilan alih bahasa dan takarir yang dapat diganti-ganti, termasuk Bahasa Indonesia, Jerman, dan Inggris. Pameran dan pengalaman VR ini terbuka untuk umum dan gratis, tetapi untuk pengalaman VR sendiri disarankan hanya untuk pengunjung berusia 14 tahun ke atas.(rls/red/sir)