Kabupaten Aceh Utara, spiritnews.co.id – Sejumlah warga di Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, mengeluhkan layanan air bersih dari PDAM Tirta Mon Pase. Pasalnya, sejak beberapa Minggu terakhir warga ini mengalami kesulitan air bersih, karena matinya aliran air dari PDAM.
Warga terdampak terpaksa meminta air ke rumah tetangga atau kerabat yang memiliki sumur untuk keperluan masak dan air minum. Sementara untuk mandi dan mencuci mengalami kesulitan air.
“Air dari PDAM mati total dua hari sejak hari Sabtu dan Minggu. Kami terpaksa membeli air galon untuk minum dan memasak. Untuk mandi dan mencuci, kami kasulitan air,” keluh Ahmad, kepada spiritnews.co.id, Selasa (14/10/2024).
Hal senada juga diungkapkan Ali warga Lhoksukon lain. Ia mengeluhkan layanan air dari PDAM yang sering macet dan sering mati, bahkan tagihan membengkak ditengarai tarif tembak meteran oleh pencatat meteran.
“Misalnya, soal tarif membengkak, kalau terjadi akumulasi hitungan, otomatis tagihannya tinggi, karena tarifnya berskala, maka nilai tagihannya dan itu bervariasi,” kata Ali.
Dikhawatirkan pelanggan, tagihan tanpa pencatatan oleh petugas checker alias main nembak suatu akan membengkakkan tagihan sesungguhnya di bulan-bulan selanjutnya. Ini disebabkan PDAM TB menerapkan tagihan progresif.
“Saya sangat terkejut, nilai tagihan yang harus saya bayar 300- an ribu lebih. Saat saya complain kemungkinan adanya kesalahan teknis petugas tersebut mempersilahkan saya bertanya kepada pihak PDAM,” katanya.
Direktur PDAM Tirta Mon Pase, Imran melalui stafnya T. Hidayat menjawab pertanyaan awak media terkait sering macet air. Ia mengatakan, bahwa selama ini air sering macet ke pelanggan disebabkan faktor kondisi banjir beberapa hari terakhir ini.(mah/sir)