Kabupaten Purwakarta, spiritnews.co.id – Menjalani hari tua dengan kondisi tubuh yang sehat merupakan impian setiap orang. Hal ini pula yang diinginkan oleh Hamid (70), seorang pensiunan PNS yang berdomisili di Kabupaten Purwakarta. Namun pada kenyataannya, pada usia senja ini Hamid tidak bisa mengelak dari penyakit yang mendatanginya.
Hamid saat ini sedang menjalani pengobatan cuci darah atau hemodialisis (HD). Hamid telah menjalani rutinitas ini sejak 8 bulan lalu. Saat sedang menjalani cuci darah, Hamid menceritakan bahwa dirinya sebetulnya telah didiagnosis dokter untuk melakukan cuci darah sejak 10 tahun silam. Namun saat itu, Hamid merasa masih kuat dan tidak perlu melakukan hal tersebut.
“Jadi 10 tahun silam itu, saya sudah dinyatakan sebetulnya harus menjalani cuci darah. Tapi saya tidak siap, saya akhirnya diberikan obat rutin dan juga pemeriksaan rutin. Sampailah 8 bulan lalu saya mengalami sesak nafas terus menerus kemudian lemas, kembung, dan saya disuruh mengikuti beberapa rangkaian cek lab. Ternyata kali itu saya benar-benar harus siap untuk menjalani cuci darah ini,” kata Hamid saat menjalani cuci darah.
Diakui Hamid, awalnya dirinya merasa kuat dan tidak perlu, namun seiring dengan semakin bertambahnya usia, tubuh Hamid pun mengalami penurunan fungsi yang paling parah adalah di bagian ginjal. Kini Hamid sangat membutuhkan bantuan alat untuk melakukan proses cuci darah pada tubuhnya.
Dalam menjalani proses cuci darah, salah satu bagian dari mesin HD berfungsi sebagai ginjal buatan yg disebut dializer. Setelah darah sudah masuk ke mesin kemudian dicuci bersih oleh dializer darah langsung dikembalikan ke tubuh pasien melalui akses masuk yang sudah terpasang di tubuh pasien.
“Yang paling penting adalah sabar dan tetap menjalaninya dengan bahagia. Di usia saya yang terbilang sudah cukup tua ini ya saya hanya bisa menjalani saran dari dokter yang merawat saya. Saya sudah tidak bisa melawan lagi, kecuali waktu dulu masih muda. Sekarang kita jalani seluruh rangkaian pengobatan yang ada. Pastinya dengan berbekal kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), semua pelayanan menjadi lancar,” katanya.
Ditemani istri tercinta, Hamid menjelaskan betapa beruntungnya dirinya memiliki kartu JKN. Seluruh proses pengobatan yang sudah dijalaninya berjalan dengan sangat baik dan lancar.
“Alhamdulillah tidak ada kesulitan selama saya berobat. Dokter yang memeriksa sangat informatif dalam menerangkan kondisi dan kebutuhan pengobatan saya. Perawat-perawat di sini juga sangat baik dan memberikan motivasi agara kami tetap semangat. Ya sudah tua begini rasanya bosan sekali 2 kali seminggu selama 4-5 jam berbaring, namun berkat tenaga medis yang ada di sini, serta rekan-rekan yang juga menjalani hemodialisis di sini, kami saling memberi semangat. Ini semua berkat Program JKN, kami bisa menjalani pengobatan ini dengan harapan,” ujar Hamid.
Hamid pun berharap Program JKN dapat terus berlangsung dan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kedepannya, karena menurutnya Program JKN telah membawa harapan hidup bagi banyak orang. Hamid juga mengungkapkan terima kasih kepada fasilitas Kesehatan yang sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Hamid berharap seluruh fasilitas kesehatan dapat memegang teguh janji layanan dengan memberikan pelayanan yang terbaik bagi peserta JKN. Hal ini juga sejalan dengan fokus utama BPJS Kesehatan, yaitu transformasi mutu layanan, pelayanan yang mudah, cepat, dan setara bagi seluruh peserta JKN. Dengan demikian masyarakat dapat mempercayakan jaminan kesehatannya kepada Program JKN.(ybs/ops/sir)