Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Peringatan Sumpah Pemuda memiliki makna penting bagi bangsa Indonesia. Selain untuk meneguhkan kembali semangat persatuan bangsa di tengah kemajemukan, peringatan ini bisa menumbuhkan cinta tanah air dan nasionalisme di generasi muda, seperti pelajar.
Seperti hal Pemdidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) Bagus Karawang. Sekolah usia dini ini menyelenggarakan lomba mewarnai atau coloring competition dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2024, di Komplek Kota Kertabumi, di Jalan Kertabumi, Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (27/10/2024).
Salah seorang panitia, yang sebagai pembawa acara kegiatan, Samtami Togatorop, mengatakan, lomba mewarnai cocok untuk anak-anak mulai dari tingkat TK sampai Sekolah Dasar (SD). Dalam adu kreativitas ini, ada ratusan peserta dari TK – SD se-Kabupaten Karawang.
“Melalui aktivitas ini, sejak dini anak-anak diajak mengenal makna dan tujuan Sumpah Pemuda secara sederhana, sekaligus mengekspresikan kreativitasnya,” kata Samtami.
Menurut Samtami, orang tua ataupun guru di sekolah masing-masing dapat menggunakan kesempatan ini untuk menjelaskan sejarah dan pentingnya persatuan melalui cara yang menyenangkan dan edukatif. Ajang ini juga untuk melatih menumbuhkan sportivitas pada anak yang sangat dibutuhkan dalam menciptakan kepercayaan diri anak.
“Salah satu contoh ide kegiatan ini adalah lomba mewarnai sketsa Tema Sumpah Pemuda bagi anak-anak di SD atau TK/PAUD,” katanya.
Samtami menegaskan, orang tua ataupun guru yang mengantarkan anaknya ke lokasi lomba mewarnai ini, hanya diperkenankan mengantarkan anaknya sampai batas area lomba dilaksanakan.
“Peserta tidak diperbolehkan untuk meminta bantuan pada siapapun dalam bentuk apapun. Dan orang tua tidak diperbolehkan untuk memberikan arahan kepada anaknya saat mewarnai sudah berlangsung,” tegasnya.
Selain itu, kata Samtami, peserta lomba mewarnai tidak diperbolehkan membawa alat pewarna dari rumah, karena panitia sudah meyediakan pewarna dan kertas.
“Mari kita berikan kesempatan bagi anak-anak kita untuk dapat menuangkan imajinasi mereka dalam bentuk gambar yang diwarnai,” jelasnya.
Peserta lomba mewarnai terlihat semangat dan antusias mengikuti lomba. Para orangtua hanya bisa mengawasi dan mengamati anak-anak dari kejauhan. Panitia memberikan waktu 90 menit bagi peserta.(ops/sir)