Menteri Desa dan Daerah Tertinggal Pantau Pemanfaatan Dana Desa di Situ Kamojing Karawang

  • Whatsapp

Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Karawang, Teppy Wawan Dharmawan, bersama Menteri Desa dan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, melakukan monitoring pemanfaatan Dana Desa di Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang difokuskan pada ketahanan pangan dan pengembangan objek wisata lokal, Minggu (3/11/2024).

Pjs Bupati Karawang, Teppy Wawan Dharmawan, mengapresiasi kemajuan desa-desa di wilayah Karawang. Ia mengungkapkan bahwa 141 desa di Karawang telah mencapai status maju, sementara 72 desa lainnya berstatus berkembang. Desa Kamojing menjadi salah satu contoh keberhasilan dalam pemanfaatan Dana Desa, khususnya untuk program swasembada pangan dan energi.

Bacaan Lainnya

“Desa Kamojing telah berhasil memanfaatkan Dana Desa melalui pengembangan swasembada pangan dan energi. Kawasan wisata Situ Kamojing, yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan dukungan pengelola Jatiluhur, menjadi bukti nyata upaya desa dalam memaksimalkan potensi lokal,” ungkap Teppy, dalam sambutannya di hadapan ratusan warga yang hadir.

Menurutnya, area wisata Situ Kamojing ini awalnya merupakan lahan milik swasta yang kini bisa dikelola tanpa batas waktu melalui kerja sama antara desa dan pengelola Jatiluhur. BUMDes Desa Kamojing memanfaatkan area ini dengan mendirikan berbagai unit usaha yang mampu mendukung ketahanan pangan dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

Di kesempatan yang sama, Menteri Desa dan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menekankan pentingnya kolaborasi untuk meningkatkan produktivitas lahan-lahan desa. Ia mendorong pemanfaatan lahan-lahan tidur di wilayah Karawang untuk menanam komoditas yang masih bergantung pada impor, seperti jagung dan bawang putih.

“Indonesia adalah negara subur dan makmur. Mari manfaatkan lahan kita untuk menghasilkan pangan lokal. Karawang sebagai lumbung padi memiliki potensi besar, dan kita perlu fokus pada pengembangan komoditas yang masih diimpor agar swasembada pangan tercapai,” kata Yandri.

Menteri Yandri juga menyoroti program makan siang bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo. Program ini akan menyediakan makan siang bergizi bagi sekitar 3.000 anak sekolah mulai dari PAUD hingga SMP. Ia berharap desa-desa di Karawang bisa memanfaatkan peluang ini dengan menyuplai bahan baku pangan lokal.

“Jangan sampai desa-desa di Karawang hanya menjadi penonton. Saya mengajak kepala desa untuk turut serta dalam program makan siang bergizi dengan menyediakan bahan baku lokal. Ini akan membantu menggerakkan ekonomi desa dan memaksimalkan potensi pangan yang ada,” jelasnya.

Selain ketahanan pangan, Menteri Yandri juga mendorong desa-desa di Karawang untuk memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan sektor swasta, dalam menciptakan peluang ekonomi baru.

Program hilirisasi produk desa dan ekspor menjadi salah satu langkah strategis yang didorong Kementerian Desa agar desa-desa di Indonesia mampu menghasilkan produk berkualitas dan memiliki daya saing di pasar global.

Pemanfaatan Dana Desa untuk Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat

Kunjungan ini menjadi ajang bagi pemerintah pusat dan daerah untuk mengevaluasi langsung hasil pemanfaatan Dana Desa. Di sisi lain, Teppy menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Karawang untuk terus mendampingi desa-desa dalam mengelola anggaran desa, sehingga alokasi Dana Desa tepat sasaran dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan berbagai langkah kolaboratif ini, diharapkan Karawang dapat terus mengembangkan desanya menjadi wilayah yang mandiri, baik dalam ketahanan pangan maupun sektor ekonomi lainnya.

Sementara itu, hadir dalam acara tersebut para kepala desa yang ada di Karawang dan unsur Forkopimda. Menteri Desa juga sempat melakukan panen lobak yang dikelola oleh para petani lokal di Desa Kamojing.(ops/sir)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait