Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Menjalani kehidupan sendiri di perantauan tentu tidak mudah. Hal ini pula yang dialami oleh Srie Dwi (23), seorang warga Kabupaten Cirebon. Wanita yang akrab disapa Uwi ini jauh dari orang tua karena sedang bekerja di Kabupaten Karawang.
Hidup sendiri membuat pola makan Uwi menjadi tidak teratur dan lebih sering membeli jajanan yang rasanya pedas. Hingga suatu hari Uwi merasakan sakit perut yang luar biasa sampai tidak bisa beraktivitas seperti biasa.
“Awalnya saya pikir hanya sakit perut biasa karena saat itu memang sedang datang bulan. Tapi lama kelamaan makin parah sakitnya, saya pergi berobat ke klinik. Ternyata tidak kunjung sembuh juga, akhirnya saya pergi ke IGD rumah sakit karena kondisinya sudah cukup parah. Di rumah sakit, dokternya menginformasikan ternyata saya terkena sakit usus buntu dan harus segera dilakukan tindakan operasi,” kata Uwi.
Karena ingin menjalani proses operasi dengan tenang, Uwi pun memutuskan untuk kembali ke rumahnya di Cirebon dan menjalani tindakan operasi di sana. Berbekal kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) miliknya, Uwi pun bisa menjalani tindakan operasi usus buntu.
“Alhamdulillah tindakan operasi bisa saya jalani di kampung halaman saya, jadi ada keluarga yang mengurus saya di sana. Saya sangat bersyukur memiliki kartu JKN. Saya tidak bisa membayangkan jika harus membayar sendiri operasi ini. Saya tidak mau merepotkan orang tua lagi dari segi biaya. Alhamdulillah semua biayanya dijamin oleh BPJS Kesehatan,” katanya.
Adapun operasi usus buntu merupakan prosedur untuk mengangkat usus buntu yang mengalami peradangan. Apabila tidak diangkat, kondisi ini bisa menyebabkan usus buntu pecah sehingga berakibat fatal.
“Ini adalah pengalaman perdana bagi saya menggunakan kartu JKN, Alhamdulillah semua prosesnya bisa dikatakan baik. Obat-obatan yang saya dapatkan pun bekerja dengan baik,” jelasnya.
Uwi pun mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah yang sudah menghadirkan Program JKN di tengah masyarakat. Kartu JKN merupakan bekal Uwi kemanapun merantau dikala sakit.
Uwi pun mengapresasi berbagai terobosan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan dalam menanggapi berbagai kendala yang dialami peserta JKN pada fasilitas Kesehatan. Salah satunya yaitu degan adanya BPJS SATU atau PIPP yang bertugas untuk memberikan informasi serta menanggapi keluhan-keluhan pelayanan peserta JKN dengan cepat dan tanggap.
Petugas PIPP ini hadir secara langsung ke rumah sakit secara mobile untuk memberikan informasi serta wadah bagi peserta JKN yang hendak menyampaikan pengaduan pelayanan pada fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
“Dengan adanya Petugas PIPP ini saya sangat terbantu sekali karena memudahkan saya untuk mendapatkan informasi yang saya butuhkan. Jadi saya tidak perlu datang ke kantor BPJS Kesehatan, cukup dengan via telepon saja. Pelayanan PIPP ini sangat baik, mudah dan informatif,” ujarnya.
Selain melalui Petugas PIPP, peserta JKN juga dapat secara langsung menyampaikan pengaduan seputar pelayanan dengan mengakses berbagai kanal pengaduan lainnya, seperti Care Center 165 serta Aplikasi Mobile JKN yang dapat diunduh pada ponsel melalui playstore atau Appstore.
“Semoga BPJS Kesehatan semakin baik lagi ke depannya dalam segala hal, terutama dalam menawarkan terobosan-terobosan baru yang memberikan kemudahan bagi peserta JKN dimanapun berada. Dengan demikian kita peserta JKN dapat memanfaatkan segala kemudahan tersebut dan merasakan pelayanan yang maksimal dan memuaskan,” ungkapnya.(ybs/ops/sir)