Kabupaten Aceh Utara, spiritnews.co.id – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Aceh Utara, Jamaluddin, berharap hasil belajar yang diraih dari Lokakarya Guru Penggerak Angkatan 11, tidak hanya berhenti pada dokumentasi, tetapi benar-benar dapat diimplementasikan dalam keseharian sebagai pendidik.
Hal ia sampaikan saat menutup secara resmi dilapangan kantor Bupati setempat pada Minggu (08/12/2024) sore. Jamaluddin menekankan, jadilah katalisator perubahan di lingkungan sekolah, yang membawa visi pendidikan Indonesia menjadi lebih maju, inklusif, dan berkeadilan.
“Guru Penggerak tidak hanya berperan sebagai pendidik di kelas, tetapi juga sebagai pemimpin pembelajaran di lingkungan masing-masing,” kata Jamaluddin.
Dengan demikian, kata Jamaluddin, guru penggerak menjadi teladan dalam menunjukkan perubahan besar dalam pendidikan dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten.
“Jadilah inspirasi bagi sesama guru dan motivasi bagi siswa,” harapnya.
Ia menjelaskan peran aktif guru menjadi kunci utama keberhasilan pendidikan adalah menjadikan murid sebagai pusat dari proses pembelajaran. Mari tanamkan semangat melalui pendekatan yang inklusif, kreatif, dan inovatif dapat membantu setiap anak menemukan potensi terbaiknya.
“Dengan semangat kecintaan terhadap dunia pendidikan tetap terjaga, bahkan perlu terus dihidupkan dalam setiap langkah dan keputusan pendidikan yang kita ambil,” katanya.
Menurutnya, pendidikan yang berkualitas tidak dapat dicapai sendirian. Dimana bagian dari komunitas yang lebih besa, ada guru, kepala sekolah, orang tua, dan pemerintah sangat penting.
Perjalanan menjadi Guru Penggerak bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang untuk terus belajar dan berkembang.
Menurutnya, gunakan jejaring yang telah terbangun selama program ini untuk terus berkolaborasi, berbagi praktik baik, dan menciptakan dampak yang lebih luas.
Perjalanan menjadi Guru Penggerak bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang untuk terus belajar dan berkembang. Dunia pendidikan akan terus menghadapi tantangan baru. Saya berharap kemampuan untuk beradaptasi dan berinovasi akan menjadi kekuatan utama untuk menghadapinya.
Pada stan panen hasil belajar, berlangsung selama 58 jam (2 hari 1 malam) para Guru Penggerak (GP), Program Sekolah Penggerak (PSP) ini memamerkan berbagai hasil karya inovasi dan kreativitas.
Ada olahan makanan, kerajinan tangan dan lainnya pada masing-masing stan jenjang pendidikan TK,SMP dan SMA/SMK.
Stan kategori terbaik dalam memadukan Dekor, Produk, Edukasi, kustum, pengunjung dan medsos diberikan penghargaan.(mah/ops/sir)