Jakarta, spiritnews.co.id -Dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia melawan Cina, bukan hanya sorak sorai yang menggema di Stadion Utama Gelora Bung Karno, tetapi Ulos Batak sebagai simbol budaya juga menggugah rasa bangga.
Ulos Batak yang merupakan kain tradisional penuh makna dari Suka Batak Toba ini membalut sosok pejuang dalam Tifo raksasa bertajuk “Battle With Honour”, sebuah karya kolaboratif antara Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan komunitas suporter La Grande.
Lebih dari sekadar elemen dekoratif, Ulos Batak menjadi lambang restu dan semangat leluhur yang mengalir untuk para pemain Timnas. Dikenal sebagai simbol doa, kehangatan, dan kekuatan dalam budaya Batak, kehadiran ulos dalam tifo tersebut menjadi penegasan bahwa kemenangan Garuda atas Cina tak hanya diraih dengan taktik dan fisik, tapi juga dengan kekuatan budaya bangsa.
“Kami ingin menghadirkan semangat kebangsaan yang autentik. Ulos Batak dalam tifo bukan sekadar kain, melainkan doa kolektif rakyat Indonesia, utamanya dari Tanah Batak, untuk kemenangan Garuda,” ujar Irsyad Sahroni, Director and Chief Human Resource Officer Indosat Ooredoo Hutchison.
Tifo tiga dimensi terbesar di Indonesia tersebut, yang memecahkan rekor MURI, menampilkan pejuang berbalut atribut budaya dari berbagai daerah, namun Ulos tampak menonjol di bagian dada, seperti pelindung dan penyatu energi perjuangan.
Selain sebagai bentuk visualisasi budaya, Indosat turut mendistribusikan kartu IM3 kepada ribuan suporter di stadion, memastikan mereka tetap terhubung untuk menyebarkan semangat kemenangan melalui media sosial dan platform digital.
Dalam atmosfer pertandingan yang dipenuhi semangat dan kebanggaan, Ulos Batak berdiri sebagai saksi bisu kemenangan Timnas Indonesia atas Cina, membawa pesan bahwa budaya bukanlah masa lalu yang diam, melainkan kekuatan hidup yang menggerakkan bangsa.(ybs/ops/sir)