Singapura, spiritnews.co.id – Trident Digital Tech Holdings Ltd. (“Trident” atau “Perusahaan,” NASDAQ: TDTH), katalis berbasis di Singapura untuk transformasi digital dan aktivasi Web 3.0, mengumumkan bahwa pihaknya telah menandatangani perjanjian publik-swasta (PPP) definitif dengan Pemerintah Republik Demokratik Kongo (“RDK” atau “Republik”).
Kontrak ini membuka jalan untuk penerapan “DRCPass” tingkat nasional, sistem identifikasi digital nasional yang tangguh milik Republik, untuk diluncurkan secara bertahap disertai dengan kampanye edukasi masyarakat.
Perjanjian ini melambangkan puncak dalam kerangka kerja kolaborasi yang dibentuk pada bulan Desember 2024 antara Trident dan Kantor Presiden, yang menjadi acuan dalam inisiatif pemerintahan elektronik dan identitas digital RDK.
Berdasarkan kesepakatan ini, Trident adalah penyedia eksklusif untuk layanan elektronik Kenali Pelanggan Anda (“e-KYC”) di Republik Demokratik Kongo, yang menghadirkan identitas digital nasional berbasis Web 3.0. Teknologi e-KYC menyederhanakan verifikasi identitas untuk organisasi sekaligus meningkatkan keamanan.
Penerapan teknologi dari Trident ini akan fokus pada empat kasus penggunaan inti:
- Pendaftaran kartu SIM: pengikatan biometrik-blockchain SIM ke data penduduk yang sudah diverifikasi, menghilangkan jalur “hantu” serta memangkas kerugian pada operator akibat penipuan dan denda terkait peraturan secara real time.
- Akses yang lancar ke portal pemerintahan elektronik dan bisnis: dengan metode single-sign-on (SSO), penduduk Kongo dapat mengakses dan melakukan transaksi secara mudah dengan institusi publik dan swasta dengan sekali login.
- Pengaktifan pembayaran digital: e-KYC sekali klik yang secara otomatis memberikan skor pada risiko dan menghadirkan kredit instan, yang mendorong akses keuangan formal melebihi sistem tersekat yang mengutamakan cabang yang digunakan saat ini.
- Identitas Penduduk Digital: data identitas terpusat dan aman yang melengkapi ID fisik sehingga penduduk Kongo memiliki kredensial digital yang dapat diverifikasi untuk transaksi di sektor publik dan swasta.
Setelah mendaftarkan ID nasional mereka, penduduk akan dapat mengunduh aplikasi seluler “Tridentity” dan mendaftarkan DRCPass, yang menggunakan metode single-sign-on (SSO) aman untuk mengakses aplikasi dan situs web resmi.
“Selama beberapa bulan terakhir, tim kami telah bekerja sama erat dengan pemerintah RDK untuk mempersiapkan momen ini. Kami memuji pemimpin RDK karena telah mengadopsi masa depan digital serta berharap dapat mendukung peluncuran tingkat nasional yang pasti akan dicontoh negara lainnya di Afrika,” ujar Soon Huat Lim, Pendiri, Ketua, serta Direktur Utama Trident.
“Hari ini menandai lebih dari penandatanganan kontrak kemitraan dengan Trident Digital Tech; ini menandai babak yang menentukan dalam kebangkitan kembali digital di negara kami. Dengan meluncurkan sistem identifikasi digital nasional, kami meletakkan landasan bagi Republik Demokratik Kongo yang kini berdaulat secara digital, inklusif secara finansial, dan tangguh menghadapi tantangan di hari esok. Saat kami memulai penerapan DRCPass yang bertahap, kami tidak hanya mengadopsi inovasi; kami membentuk masa depan tata kelola di Afrika,” ujar Yang Mulia Augustin Kibassa Maliba, Menteri Bidang Pos, Telekomunikasi, Digital di RDK.
Menurut GSMA Intelligence, RDK telah memiliki lebih dari 80 juta pelanggan seluler serta basis penduduk yang memiliki rekening bank yang terus bertambah dan akan secara langsung mendapatkan manfaat dari layanan e-KYC yang aman.(rls/red/ops/sir)







