Bertekad Memajukan Pendidikan Indonesia, Azhar Guru MTsN 4 Pidie Berdedikasi di Tingkat Nasional

  • Whatsapp

Kabupaten Pidie, spiritnews.co.id – Dia adalah Azhar, S.Pd., M.Pd., salah seorang Alumni dan mantan guru di Dayah Jeumala Amal Lueng Putu dan kini sebagai guru di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 4 Pidie, selalu bersemangat dan memiliki prinsip memajukan dunia pendidikan khususnya di Aceh.

Jejak pendidikan dari awal sampai saat ini tercatat ia menempuh pendidikan, Taman Kanak – kanak (TK) Puuk Tanjungan Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireun tahun 1997. Kemudian diilanjutkan ke Madarasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kiran Kabupaten Pidie Jaya tahun 1998. Dan pada tahun 20o1, ia melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTs) Jeumala Amal Kabupaten Pidie Jaya.

Bacaan Lainnya

Selanjutnya, meningkat ke jenjang pendidikan setara SMA/SMK di Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Jeumala Amal Kabupaten Pidie Jaya tahun 2004. Serta melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jabal Ghafur, Sigli, Kabupaten Pidie, dan lulus tahun 2011 dengan memperoleh Gelar S.Pd.

Kemudian Azhar melanjutkan pendidikan S2 Penjaminan Mutu Pendidikan di Universitas Bina Bangsa Getsempena, Banda Aceh, lulus tahun 2024 dengan memperoleh Gelar M.Pd.

Penghargaan Bergengsi

Ia berhasil mengharumkan nama Alumni Jeumala Amal yang merupakan salah satu perwakilan guru dari Aceh setelah meraih PGM Award 2025, penghargaan bergengsi yang diberikan dalam puncak peringatan Hari Lahir ke-17 Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Indonesia di Jakarta, Rabu, 23 Juli 2025.

Bertempat di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama Republik Indonesia, piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua Umum PP PGM Indonesia, Ir. H. Yaya Ropandi, S.Pd.I., M.Si., kepada Azhar yang dikenal sebagai sosok guru berdedikasi dan penuh inovasi.

Berprestasi mulai tingkat daerah hingga Nasional, Azhar bukan nama baru dalam dunia pendidikan madrasah di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya. Azhar lahir pada tanggal 30 April 1986 di Kiran Dayah, Kecamatan Jangka Buya, Kabupaten Pidie Jaya. Dari pasangan Ayah Tgk. H. Amiruddin Affan Samalanga (Almarhum/Allahummaghfirlahu warhamhu waafihi wa’fu ‘anhu) dengan Ibunda tercinta Hj. Sakdiah Affan Kiran.

Setelah menikah dengan Siska Rahmah yaitu seorang rupawan jelita di Pidie dan berkelurga sejak tahun 2010 ke Kabupaten Pidie dan dikaruniai 4 orang anak dan kini tinggal tepatnya di Desa Kampung Blang, Kecamatan Simpang Tiga kabupaten Pidie.

Dia tercatat sebagai salah satu dari Alumni yang berprestasi tamatan dari pesantren terpadu Dayah Jeumala Amal Lueng Putu Pidie Jaya setelah menamatkan pendidikan Madrasah Tsanawiyah dan Madarasah Aliyah tahun 2004.

Keluarga Azhar

Azhar menikah dengan Siska Rahmah dan memiliki 4 orang anak. Anak pertama bernama Naura Azkiya Zafina sekarang tengah menempuh pendidikan di kelas 8 Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTs) Jeumala Amal Lueng Putu. Kedua : bernama Muhammad Waliyul Azka yang sekarang baru kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 40 Pidie.

Ketiga : bernama Muhammad Hafidhuhl Azka yang saat ini masih kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 40 Pidie. Keempat : bernama Muhammad Rasyidul Azka masih berusia 3 tahun dan tinggal di Desa Kampung Blang, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie.

Pengalaman Pertama Menjadi Guru

Azhari berpengalaman pertama menjadi Guru Tidak Tetap (GTT) atau tenaga pendidik di tempat dia menimba ilmu langsung yaitu Di Dayah Jeumala Amal Lueng Putu. Saat itulah Azhar mulai belajar menjadi guru termuda muda dibandingkan dengan guru lain pada waktu itu dan hampir sebaya umurnya dengan umur para murid atau santri kala itu.

Dengan segala keterbatasan ilmu maka Azhar akrab dipanggil Ustad dalam. Kalangan Dayah, maka ia meng karantina diri dalam perpustakaan Jeumala selama 3 bulan sampai benar-benar mampu mengajar sebagaimana guru atau ustad dan ustazah lainnya.

Maka mulai sejak itulah atau tepatnya tahun 2005 Azhar dinobatkan menjadi guru dan mulai mengajar di Dayah Jeumala Amal. Ia menguasai berbagai bidang pelajaran, baik pendidikan agama atau pelajaran umum.

bahkan dengan kesungguhannya dibawah bimbingan Tgk. Hamdani yang kini menjabat sebagai Direktur Dayah Jeumala Amal, Tgk. Anwar Yusuf, Tgk Marzuki Ahmad  (Almarhum tahun 2025-Allahummaghfirlahu warhamhu wa’fuanhu), Ustad Agussalim ZA, Ustazah Murhamah, Ustad Heryadi yang kini menjadi Kepala Bidang GTK (pembinaan Ketenagaan) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pidie.

Serta Ustad Mulyadi yang kini menjabat sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama di Kabupaten Pidie Jaya, maka Azhar berhasil menguasai dan mampu berdiri dengan penuh percaya diri di hadapan para murid dengan mengajari murid atau santri di berbagai tingkatan pada saat itu.

Azhar memulai karirnya sebagai guru di Dayah Jeumala Amal Lueng Putu, sebagai berikut :

  1. Guru di MTs dan MA Dayah Jeumala Amal Lueng Putu Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya Sejak Tahun 2004 – 2015.
  2. Guru pengembangan Bahasa Arab di SD Pulo Pueb Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2005 – 2006.
  3. Guru di Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Bandar Baru Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2005 – 2009.
  4. Guru Matematika.
  5. Guru pengembangan Bahasa Arab dan Pembinaan seni kaligrafi di SLTP Mutiara Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie sejak tahun 2006 – 2009.
  6. Guru Pembinaan seni kaligrafi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Beureunuen Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie sejak tahun 2007- 2009.
  7. Guru di MTsN Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Sejak Tahun 2009 – 2010.
  8. Guru di MTsN 4 Pidie Sejak Tahun 2012 – sekarang,

Ia juga pernah menjadi dosen di beberapa kampus di Aceh, diantaranya :

  1. Dosen mata kuliah Pengenalan Komputer, Komunikasi Data, Internet di Diploma III Akademi Informatika Jabal Ghafur Sigli sejak tahun 2011 – 2012.
  2. Menjadi dosen pembimbing Mahasiswa bidang pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Multimedia di Sekolah Tinggi Agama Islam Pante Kulu sejak tahun 2022 s/d 2023.

Azhar dikenal sebagai guru yang berdedikasi tinggi dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan metode pembelajaran yang efektif.

Beberapa pengembangan selama menjadi guru atau ustad bagian keluarga besar Dayah Jeumala Amal Lueng Putu, Azhar saat itu mampu melatih dan mengembangkan bahasa Arab dan Inggris, mampu mengembangkan keterampilan komputer.

Mampu mengembangkan keterampilan tulisan Arab atau ilmu seni kaligrafi, sampai pengembangan keterampilan seni khas Aceh yaitu Kerajinan rencong Aceh yang disebut dengan Souvenir Figura kepada semua murid atau santri yang ada di Jeumala Amal.

Azhar mengabdi di Dayah Jeumala Amal hanya sampai tahun 2009. Karena saat itu, ia mendapat tugas baru menjadi aparatur sipil negara (ASN) dilingkungan Kementerian Agama Kabupaten Pidie Jaya sampai tahun 2011.

Azhar tercatat pula bahwa kembali berbakti ke Dayah Jeumala Amal pada tahun 2015 selama 1 semester karena pada Dayah Jeumala Amal saat itu mengalami keterbatasan guru khususnya bidang Ilmu Seni Kaligrafi atau Khat.

Setelah Azhar berkeluarga ke Desa Kampung Blang maka tugas sebagai guru juga ikut pindah ke MTsN 4 Pidie pada tahun 2012. Di MTsN 4 Pidie Ia seorang guru yang tercatat pernah membidangi pelajaran Matematika, Olah Raga, Bahasa Arab, dan Pelajaran TIK atau yang lebih dikenal dengan sebutan Teknologi Informasi dan Komunikasi selama di MTsN 4 Pidie yang lebih familiyar dalam masyarakat dengan sebutan nama MTsN Beureunuen.

“Penghargaan ini bukan semata-mata untuk saya, tapi untuk semua guru madrasah di aceh baik status negeri maupun swasta yang terus berjuang mendidik generasi bangsa dengan sepenuh hati,” kata Azhar penuh rasa syukur usai menerima penghargaan di Jakarta.

Rekam Jejak Azhari Berbeda dengan Guru Lainnya

Apa yang membuat Azhar layak menerima penghargaan di tingkat nasional ? Rupanya, bukan hanya membidangi pelajaran matematika dan TIK saja dalam keseharian mengajar di madrasah maupun sekolah akan tetapi pria yang akrab disapa Pak Azhar Kiran ini juga banyak membidangi pelajaran lainnya di berbagai lembaga pendidikan bahkan pernah menjadi dosen di berbagai kampus kuliah dalam Provinsi Aceh.

Berbagai rentetan prestasi yang ia torehkan menjadi bukti nyata dari tahun ke tahun, baik ditingkat sekolah, kabupaten dan provinsi bahkan di tingkat Nasional seperti capaian saat ini, sebagai berikut :

  1. Juara 1 duta penelitian tindakan kelas (ptk) tingkat Kabupaten Pidie tahun 2021.
  2. Juara 1 lomba guru inovasi tingkat Madrasah Tsanawiyah tingkat Kabupaten Pidie tahun 2022.
  3. Juara 1 lomba pembuatan video pembelajaran berbasis digital tingkat provinsi aceh tahun 2022.
  4. Juara 1 Lomba Guru Prestasi sebagai penemuan/pencipta metode pembelajaran berbasis digital tingkat Provinsi Aceh tahun 2022.

Adapun penghargaan yang pernah dia raih, diantaranya yaitu :

  1. Piagam penghargaan sebagai juara 1 duta penelitian tindakan kelas (PTK) dalam rangka Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag ke 76 tahun 2022.
  2. Piagam penghargaan atas prestasi sebagai guru inovasi jenjang Madrasah Tsanawiyah.
  3. Piagam penghargaan sebagai guru inovatif pembelajaran aplikatif dalam rangka Kakanwil Award tahun 2023.
  4. Piagam penghargaan dan tanda kehormatan satyalancana karya satpa 10 tahun oleh presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tahun 2025.
  5. Piagam penghargaan PGM AWARD 2025.

Sebagai guru dedikasi dan kontribusi dalam membangun kemitraan lahirnya madrasah yang mandiri berprestasi maju, bermutu dan mendunia tahun 2025.

“Ya betul. Dua tahun lalu saya juara pertama pembuatan video pembelajaran digital dan penemuan metode pembelajaran digital tingkat Provinsi Aceh pada tahun 2022 serta disusul dengan penerimaan penghargaan ditingkat propinsi pada acara kakanwil award pada akhir tahun 2023 di Banda Aceh Propinsi Aceh,” katanya.

“Alhamdulillah kini pertengahan tahun 2025 tepatnya tanggal 23 bulan Juli menjadi salah satu guru perwakilan Aceh yang mendapat undangan khusus dari ketua umum PP PGM Indonesia yaitu bapak Insiyur. H. Yaya Ropandi, S.Pd.I., M.Si., kepada saya untuk berangkat ke Jakarta,” tambahnya.

Dengan dedikasi dan prestasinya, Azhar menjadi contoh bagi guru-guru lain untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh dan Indonesia. Pada Rabu, 23 Juli 2025 lalu, ia diundang ke Jakarta untuk menerima penghargaan pada acara puncak peringatan Hari Lahir ke-17 Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Indonesia di gedung Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama Republik Indonesia.

Penghargaan ini diraih berkat memiliki cita-cita untuk selalu ingin berinovasi dan berbakti, berguna dan bermanfaat dalam dunia pendidikan baik di madrasah negeri maupun di swasta yaitu secara umum dalam pengembangan pendidikan Aceh dimasa yang akan datang.

Menjadi yang terbaik tidaklah seumpama berbalik telapak tangan, perlu selalu mendapat dukungan dari orang terdekat dan teman sejawat.

Tantangan dalam dunia pendidikan anak-anak Aceh  kedepan bukanlah perkara yang mudah yang dapat kita sepelekan, melainkan perlu dukungan, kontribusi dan perhatian dari semua pihak, baik masyarakat maupun pejabat yang bertanggungjawab mengenai arah pendidikan Aceh menjadi generasi emas yang mampu menjawab tantangan global serta siap bersanding dan bersaing dengan negara maju di tingkat internasional khusunya pada kemajuan pendidikan.

Selalu Ikhtiar dan Berdoa kepada Allah

Perjuangan, pengorbanan, kesabaran yang harus kita utamakan. Selain itu, selalu berdoa kepada Allah, mendapat doa dan restu dari orang tua tercinta, dukungan penuh dari keluarga, saudara, isteri tercinta, keihklasan dari buah hati tersayang.

Motivasi dan Inspirasi dari Atasan

Perhatian dari berbagai pihak juga sangat mempengaruhi keberhasilan kita dalam menciptakan apapun dalam berinovasi pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar baik dari Kepala Madrasah sebagai pimpinan di tempat kerja sehari-hari yang berprofesi sebagai guru.

Kepala kantor Kemenag Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya yang selalu mendukung berbagai inovasi yang di ciptakan oleh semua guru demi memajukan pendidikan sesuai dengan visi dan misi arah pendidikan itu sendiri.

Dukungan juga datang dari semua guru saya dan seluruh teman sejawat yang tidak pernah lelah dalam menyemangati agar mimpi menjadi nyata.

Inovasi Bukan Sekadar Wacana

Sebagai anggota aktif dalam berbagai organisasi pendidikan dan kemayarakatan tak terkecuali pada organisasi PGM Indonesia, Azhar tidak hanya mengajar. Ia juga dikenal sebagai penggerak organisasi.

Dalam organisasi PGM Indonesia, Ia ikut membangun sistem perekrutan anggota PGM secara digital, menghadiri seminar nasional sebagai peserta di Banda Aceh, dan merekrut anggota baru di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya.

“PGM Award ini jadi energi baru untuk saya dan rekan-rekan pendidik. Kita tak boleh berhenti berinovasi dalam mendidik,” jelasnya.

Penghargaan yang Menginspirasi

PGM Award diberikan kepada para guru madrasah yang dinilai berkontribusi besar dalam membangun madrasah yang mandiri, berprestasi, bermutu, dan mendunia.

Ketua Umum PP PGM Indonesia, Yaya Ropandi, mengatakan, penghargaan tersebut diberikan berdasarkan laporan dari wilayah dengan memperihatikan beberapa aspek serta melalui penilaian secara saksama.

Selain guru, penghargaan juga diberikan kepada instansi pemerintah, tokoh pendidikan, dan struktur organisasi yang mendukung kemajuan madrasah di Indonesia.

“Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi atas kerja nyata, bukan sekadar seremoni,” kata Yaya.

Harapan Madrasah Maju, Guru Maju

Dengan semangat baru, Azhar ingin menjadikan madrasah sebagai pusat inovasi dan pendidikan yang menjawab tantangan zaman.

“Kami ingin madrasah tak lagi dipandang sebelah mata. Sudah waktunya madrasah bersinar, dan guru-gurunya maju bersama teknologi serta nilai-nilai luhur pendidikan,” ungkapnya.(rls/red/ops/sir)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait