Jadi Pemateri Talk Show Festival Literasi, Khairuddin: Teknologi Membantu Meningkatkan Informasi Relevan

  • Whatsapp

Kabupaten Aceh Utara, spiritnews.co.id – Kepala SMAN 1 Matangkuli, Khairuddin,M.Pd menjadi pengisi Talk Show penutupan festival literasi 2025 yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Aceh Utara.

Kegiatan yang dipandu Kepala SDN 11 Lhoksukon, Fakhrurrijal,S.Pd ini dilaksanakan pada Kamis (21/8/2025) di halaman kantor Dispusip setempat. Saat menjadi narasumber Kepala SMAN 1 Matangkuli, Khairuddin, M.Pd yang inspiratif dan berpengalaman dalam bidang literasi, memberikan motivasi dan inspirasi bagi peserta untuk terus meningkatkan kemampuan literasi.

Bacaan Lainnya

Melalui kegiatan ini, Khairuddin, M.Pd. Ia menyampaikan literasi tidak hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan menggunakan informasi dalam berbagai konteks. Ada beberapa aspek literasi adalah Literasi Informasi, yakni: kemampuan untuk mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dari berbagai sumber.

“Literasi Digital ini kemampuan untuk menggunakan teknologi digital untuk mengakses, membuat, dan berbagi informasi,” kata Khairuddin.

Kemudian Literasi Finansial, kata Khairuddin, kemampuan untuk mengelola keuangan pribadi dan membuat keputusan yang tepat tentang uang. Literasi Kesehatan: Kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi kesehatan untuk membuat keputusan yang tepat tentang kesehatan sendiri.

Selanjutnya, literasi kritis:  Kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi secara kritis, serta membuat keputusan yang tepat.

“Melalui literasi menjadi kemampuan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dapat membantu individu untuk mengakses informasi, membuat keputusan yang tepat, dan meningkatkan kualitas hidup,” katanya.

Ia menambahkan, era disrupsi menggeser paradigma literasi. Buku berbentuk fisik tidak lagi jadi pilihan oleh masyarakat. Penggunaan gawai membuat arah literasi pada tahap digitalisasi.

“Informasi memang lebih mudah diakses melalui perangkat seperti handphone atau komputer, terutama dengan bantuan kecerdasan artifisial (AI). AI telah menjadi alat penting dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan,” jelasnya.

Namun perkembangan teknologi seharusnya tidak dianggap sebagai ancaman, lanjut Khairuddin melainkan sebagai peluang untuk meningkatkan literasi dan kualitas hidup. Masyarakat dapat memberdayakan teknologi untuk pengembangan literasi dan kualitas hidup untuk menghadapi tantangan di era digital.

“Silahkan memanfaatkan platform digital, tapi jangan terpaku pada satu referensi ketika memperoleh suatu informasi. Perlu konfirmasi dan validasi agar informasi yang diperoleh menjadi nyata benar serta dapat diteruskan,” ajaknya.(mah/ops/sir)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait