Launching Produk Turbo: Terubuk di Jero, Rasa Lama dalam Kemasan Baru

  • Whatsapp

Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Karawang punya cerita. Bukan hanya soal padi yang membuat tanah ini disebut lumbung beras nasional. Tapi juga soal satu tanaman yang namanya jarang terdengar di luar kota, yaitu terubuk.

Ya, terubuk. Nama yang mungkin asing bagi anak-anak muda. Tapi bagi generasi lama Karawang, ia adalah kenangan. Sebuah tanaman khas rawa-rawa yang bisa dimasak, ditumis, bahkan dijadikan sayur berkuah. Rasanya gurih, teksturnya renyah, dan aromanya khas.

Bacaan Lainnya

Hari ini, Jumat (12/9/2025), tanaman itu diluncurkan dalam balutan nama baru. Yakni Turbo. Singkatan dari Terubuk di Jero. Sebuah inovasi yang tidak sekadar menjual rasa, tapi juga mengangkat identitas. Juga daya tarik dalam wisata.

Kenapa di jero? Karena bagian yang paling nikmat dari terubuk memang tersembunyi di dalam, mirip bonggol atau jantungnya. Di situlah letak kelezatannya. Dalam bahasa Sunda, jero berarti “dalam”. Sama seperti hidup: yang berharga biasanya tersembunyi, butuh kesabaran untuk menemukannya.

Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, dengan bangga memperkenalkan Turbo. Menurut Bupati Aep, tak banyak orang yang tau akan kelezatan terubuk. Oleh karena itu, perlu langkah pemerintah dalam mempromosikan terubuk dengan kemasan modern dan kekinian.

“Terubuk ini banyak ditemui di Karawang Selatan. Kita patut bangga dengan tanaman ini,” kata Bupati Aep.

Launching produk ini seakan ingin mengingatkan: Karawang bukan hanya punya beras, industri, dan tol. Tapi juga punya kearifan pangan yang bisa jadi daya tarik kuliner. Terubuk yang dulu dianggap tanaman liar, kini naik kelas. Dikemas. Diberi merek. Dan dipasarkan.

Resepnya pun bisa macam-macam. Direbus dengan santan. Ditumis dengan bawang putih. Atau dijadikan campuran sayur bening. Setiap olahan menghadirkan rasa yang sulit dicari penggantinya.

Apakah Turbo bisa bertahan? Itu soal waktu. Yang jelas, ini bukan sekadar bisnis kuliner. Ini soal identitas. Soal keberanian menampilkan yang khas dari Karawang. Dan hari ini, Turbo memulai langkahnya. Dari Karawang.

Dari tanah yang sudah memberi makan bangsa ini. Acara tadi, bukan hanya launching Turbo. Tapi juga diadakan festival olahan kuliner terubuk.

“Tentu, ini peluang bagi UMKM, untuk berinovasi dan meningkatkan kreativitas dalam mengolah tanaman unik ini,” katanya.

Launching dan festival olahan kuliner ini, selain dihadiri Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Kapolres Karawang, Dandim 0604 Karawang dan Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Karawang, juga turut dihadiri sejumlah tokoh penting. Ketua Apindo, juga ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).(ops/sir)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait