Jakarta, spiritnews.co.id – Banyak desa di Indonesia memiliki potensi ekonomi lokal yang besar, namun seringkali belum tergarap secara optimal. Salah satu pendekatan efektif untuk menggerakkan roda ekonomi desa adalah melalui koperasi.
Berbekal semangat “Tumbuh Bersama Masyarakat”, PT Sumber Segara Primadaya (S2P), pemilik PLTU Cilacap, mendampingi Koperasi Usaha Berkah Sejahtera Kewasen (UBSK) di Dusun Kewasen, Desa Karangkandri, melalui program CSR berbasis koperasi. Perusahaan tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga mendorong lahirnya kemandirian ekonomi masyarakat desa secara kolektif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Konteks pengembangan ekonomi desa di Indonesia kini tengah mengalami perubahan signifikan. Pemerintah mendorong berbagai inisiatif untuk mengoptimalkan potensi lokal melalui penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat. Salah satu wujud usaha pemerintah adalah melalui pembentukan Koperasi Merah Putih.
Di tengah dinamika tersebut, peran dunia usaha menjadi semakin penting, bukan hanya sebagai penyedia dana, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam membangun kapasitas dan sistem ekonomi berkelanjutan. Model kolaborasi seperti inilah yang dijalankan oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P) bersama masyarakat Dusun Kewasen.
Koperasi dipilih sebagai basis pemberdayaan karena memiliki karakter yang sejalan dengan kultur masyarakat desa: gotong royong, kebersamaan, dan partisipasi aktif. Dengan struktur yang demokratis, koperasi mampu menampung beragam aktivitas ekonomi masyarakat, mulai dari usaha kecil, pengolahan hasil pertanian, hingga pengembangan produk kreatif. Pendekatan ini menjadikan koperasi bukan sekadar lembaga ekonomi, tetapi juga instrumen penguatan sosial dan kemandirian masyarakat.
Sebelum program Koperasi UBSK dijalankan, banyak potensi lokal di Dusun Kewasen yang belum terkelola dengan baik. Produk-produk lokal masih terbatas pada pasar sekitar, belum memiliki standarisasi dan sulit bersaing. Dari kondisi inilah lahir gagasan untuk membangun koperasi desa yang profesional dengan dukungan pendampingan langsung dari PT Sumber Segara Primadaya (S2P). Prosesnya tidak berlangsung instan; mulai dari pembentukan kelembagaan, pelatihan manajemen, hingga penguatan jejaring pemasaran, semua dilakukan secara bertahap dan sistematis.
Kini, koperasi menjadi pusat aktivitas ekonomi desa. Anggota tidak lagi hanya mengandalkan pendapatan dari sektor pertanian tradisional, tetapi mulai mengembangkan berbagai usaha baru melalui koperasi. Perubahan ini menunjukkan bahwa ketika masyarakat dan perusahaan berjalan seiring, transformasi ekonomi desa dapat terjadi secara nyata dan berkelanjutan.
Program pemberdayaan masyarakat melalui Koperasi UBSK dimulai pada 2019 dari inisiatif masyarakat untuk mengelola potensi lokal secara bersama. Koperasi ini resmi berdiri pada 4 November 2019 dan kini memiliki 489 anggota aktif dari warga Dusun Kewasen, Desa Karangkandri. Sejak awal, PT Sumber Segara Primadaya (S2P) – PLTU Cilacap tidak hanya menyalurkan bantuan dana, tetapi juga memberikan pendampingan kelembagaan, pelatihan manajemen keuangan, fasilitasi legalitas usaha, hingga pembinaan pemasaran digital agar koperasi tumbuh mandiri dan profesional.
Dukungan perusahaan mencakup pemberian modal usaha, penyediaan fasilitas produksi, dan pelatihan keterampilan bagi anggota. Selain itu, PT S2P turut membantu membangun lini bisnis baru seperti konveksi, ecoprint, catering, dan snack olahan. Perusahaan juga memfasilitasi peningkatan kualitas produk melalui standarisasi, perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP), strategi branding, serta membuka akses ke pasar lokal dan global melalui teknologi digital.
Koperasi UBSK memiliki keunggulan tersendiri karena anggotanya berasal dari berbagai sektor, mulai dari pertanian, peternakan, pengolahan hasil pangan, hingga usaha kecil rumahan. Keberagaman sektor ini menjadikan koperasi sebagai wadah pemberdayaan ekonomi terpadu yang mampu menciptakan nilai tambah bagi masyarakat desa.
Secara kuantitatif, keberhasilan koperasi mulai tampak. Pada 2024, koperasi UBSK mencatat pendapatan mencapai Rp496.176.803 dengan Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar Rp128.402.052 yang dibagikan kepada anggota. Selain itu, koperasi juga berhasil mempekerjakan 24 tenaga kerja lokal melalui unit usaha binaan. Capaian ini menunjukkan peran koperasi dalam menciptakan efek multiplikasi ekonomi desa yang signifikan.
Zam Zam Nurjaman, Manager LK3 & CSR PT Sumber Segara Primadaya, menyatakan bahwa koperasi UBSK menjadi mitra strategis perusahaan dalam mendorong kemandirian ekonomi desa.
“Kami berharap, dukungan yang kami berikan, mulai dari penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas, hingga pengembangan usaha, dapat menjadikan koperasi ini sebagai contoh keberhasilan sinergi antara perusahaan dan masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan bersama,” ujarnya.(rls/red/ops/sir)







