Kota Denpasar, spiritnews.co.id – Baru-baru ini, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (SURGE), Bali Internet, dan Huawei meluncurkan paket Wi-Fi 7 2G pertama di Indonesia di Bali. Huawei memamerkan inovasi terbarunya dalam teknologi all-optical F5G Advanced (F5G-A), untuk mendukung pengembangan infrastruktur digital dan transformasi kecerdasan Indonesia yang tengah melaju pesat.
Vice President Huawei Optical Business Product Line, Kim Jin, mengatakan, presentasi kunci bertajuk “F5G-A Wujudkan Era Ultra Giga di Indonesia” (“F5G-A Enables Ultra Giga Era in Indonesia”) .
“Wi-Fi 7 adalah salah satu teknologi kunci dari F5G-A yang menghadirkan pengalaman akses ultra-gigabit. Kehadiran paket Wi-Fi 7 2G pertama di Bali ini akan meningkatkan secara signifikan pengalaman pengguna, menginspirasi lahirnya lebih banyak layanan baru, memantik momentum segar bagi sektor pariwisata lokal, dan memacu gaya hidup digital serta ekonomi digital Indonesia,” kata Kim.
Seperti halnya teknologi nirkabel, teknologi jaringan tetap (fixed network) juga telah berevolusi melalui lima generasi. Pada tahun 2020, ETSI secara resmi merilis standar F5G yang menandai dimulainya era all-fiber. Jaringan F5G menyediakan konektivitas optik penuh (all-optical) dengan kecepatan ultra-lebar, latensi rendah, dan keandalan tinggi, yang semuanya menciptakan pengalaman pengguna yang superior.
Guna memenuhi tuntutan di era kecerdasan ini, pada tahun 2022 ETSI memperkenalkan standar F5G-A. Dibandingkan dengan F5G, F5G-A menawarkan peningkatan komprehensif dalam hal bandwidth, pemantauan koneksi (link sensing), dan kecerdasan (intelligence). Teknologi ini telah banyak diadopsi di berbagai sektor seperti pendidikan, pemerintahan, rumah tangga, kesehatan, dan UKM, berperan sebagai penggerak kuat transformasi digital.
Dengan teknologi F5G-A ini, Huawei telah mengembangkan sejumlah solusi akses fiber untuk berbagai skenario, termasuk FTTH (Fiber to the Home), FTTR (Fiber to the Room), dan FTTO (Fiber to the Office). Solusi-solusi ini memberikan konektivitas dengan bandwidth tinggi dan latensi rendah untuk pengalaman terbaik.
Sebagai contoh, dalam skenario smart home, Huawei mengusung strategi komprehensif “dari satu fiber ke satu jaringan, menuju satu smart home”, dengan menawarkan solusi AI-ONT, iFTTR, dan AI-FTTR untuk memenuhi kebutuhan dalam berbagai tahap perkembangan konstruksi smart home yang berbeda.
AI-ONT dapat menyediakan akses Wi-Fi gigabit yang stabil dengan teknologi Wi-Fi 7. Solusi iFTTR F50 dari Huawei, yang ditenagai Wi-Fi 7, memungkinkan cakupan ultra-gigabit di seluruh rumah. Lebih dari 60 juta rumah tangga telah menggunakan jaringan FTTR sejak Huawei meluncurkan solusi FTTR pertama di dunia pada 2022.
Dan menikmati pengalaman Wi-Fi berkecepatan tinggi yang stabil. Pada tahun 2025, Huawei akan menghadirkan peningkatan lebih lanjut FTTR menjadi AI-FTTR dengan mengintegrasikan komputasi bawaan (built-in computing power) untuk mendukung aplikasi AI baru dan membantu para penyedia layanan internet menciptakan pusat-pusat AI di rumah.
Dalam skenario smart hotel, solusi FTTO dari Huawei mengadopsi komponen optik pasif dan menggantikan kabel tembaga dengan fiber, sehingga secara signifikan mengurangi konsumsi energi dan kompleksitas kabel. Hingga saat ini, lebih dari 10.000 kampus di seluruh dunia telah memilih solusi FTTO Huawei untuk membangun jaringan optik penuh yang efisien dan hemat energi.
Lebih lanjut dikatakan, dengan F5G-A, pelanggan dapat membangun infrastruktur digital optik penuh dengan bandwidth besar, latensi rendah, dan keandalan tinggi, yang berfungsi sebagai fondasi kokoh untuk transformasi kecerdasan. Huawei akan terus memegang teguh filosofi inovasi, kolaborasi, dan saling menguntungkan, bekerja sama erat dengan mitra lokal untuk menyediakan solusi F5G-A ujung-ke-ujung.
“Bersama-sama, kami bertekad untuk mempercepat peningkatan jaringan optik penuh di Indonesia, dan menghadirkan konektivitas cerdas yang mulus tanpa hambatan ke setiap rumah dan bisnis di Indonesia,” ungkapnya.(rls/red/ops/sir)







