Kota Bekasi, SpiritNews-Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah menjadi persoalan serius terutama di kota-kota besar, tidak hanya di Indonesia saja, tapi di seluruh dunia.
“Kota-kota besar di Indonesia seperti DKI Jakarta timbunan sampahnya mencapai 7.000 ton per hari. Tentu ini memerlukan solusi teknologi yang secara cepat, signifikan dan ramah lingkungan,” kata Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Unggul Priyanto saat groundbreaking pembangunan PLTsa Bantar Gebang, Kota Bekasi, Rabu (21/3/2018).
Menurunta, dengan kapasitas sampah yang cukup besar di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Pemprov DKI Jakarta akhirnya membangun Pengolahan Sampah secara Termal (PLTsa) yang digagas oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Groundbreaking pembangunan PLTsa Bantar Gebang dihadiri oleh kepala BPPT Unggul Priyanto, Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta Saifullah, Deputi Bidang Infrastruktur Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Penjabat Wali Kota Bekasi R Ruddy Gandakusumah.
Sekda Pemprov DKI Jakarta, Saifullah, mengatakan, pembangunan PLTsa ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Pemprov DKI Jakarta dengan BPPT dalam pengkajian, penerapan dan pemasyarakatan teknologi sesuai Perpres No. 58 tahun 2017 tentang pelaksanaan proyek strategis nasional terkait proyek infrastruktur energi asal sampah kota-kota besar di Indonesia.
“Dengan kapasitas angkut sampah sebanyak 7.000 ton per hari dan 1.200 truk per hari melintasi Kota Bekasi, Pemprov DKI Jakarta memiliki tanggungjawab moril kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
“Beberapa waktu lalu kita telah menghibahkan 50 truk sampah laik jalan kepada Pemkot Bekasi dan apabila masih kurang kita akan tambah lagi jumlahnya,” kata Saiffulla kepada SpiritNews.
Dikatakan, jumlah karyawan yang ada pada TPST Bantar Gebang ada 740 orang dengan gaji sesuai dengan UMK dan ada beberpaa tambahan.
“Dalam sebulan mereka dapat menerima sekitar 4 – 9 juta per bulan, hal ini lebih baik setelah diswakelolakan oleh pemerintah provinsi,” tuturnya.
Penjabat Walikota Bekasi, R Ruddy Gandakusumah mengapresiasi dan mendukung pembangunan PLTsa dan diharapkan hal serupa dapat diterapkan di TPST milik Pemkot Bekasi.
“Kita berharap kedepan Kota Bekasi juga mampu melakukan hal yang sama karena kita juga memiliki TPST sendiri,” kata Ruddy.
“Semoga pembangunan PLTsa dapat memecahkan permasalahan sampah, juga bisa dimanfaatkan terutama untuk listriknya karena salah satu produknya adalah listrik,” ungkapnya.(sam/hms/adv)