Aceh Peduli Korban Bencana Palu dan Donggala

  • Whatsapp
https://spiritnews.co.id/
Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, dilanda gempabumi berkekuatan 7,7 skala richter (SR) yang disusul tsunami setinggi lima meter pada 28 September 2018.

Kota Banda Aceh, SpiritNews—Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyerukan instansi pemerintah, Aparatur Sipil Negara (ASN), sektor swasta, beserta seluruh komponen masyarakat, agar bahu-membahu membantu korban bencana Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Wilayah tersebut dilanda gempabumi berkekuatan 7,7 skala richter (SR) yang disusul tsunami setinggi lima meter, pada tanggal 28 September 2018 lalu.

Hal ini disampaikan Kepala Biro Humas dan Prokol Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Aceh, Rahmad Raden, Selasa (2/10/2018). Menurutnya, untuk menindaklanjuti seruan tersebut, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ahmad Dadek telah menggelar rapat koordinasi pada Senin (1/10/2018) kemarin.

Bacaan Lainnya

“Rapat koordinasi ini menyepakati penggunaan rekening khusus Gempa dan Tsunami Palu di BRI KPC Penayong, dengan nomor rekening 2056-01-000365-30-2. Mengaktifkan Media Center di Biro Humas Setda Aceh, dan mempersiapkan para relawan untuk menuju lokasi bencana,” rincinya.

Dijelaskan, rekening ksusus ini memberi kemudahan bagi semua pihak untuk menyalurkan donasi terbaiknya, dan akan diteruskan kepada para korban di Palu, Sigi, Donggala, dan wilayah bencana lainnya di Sulawesi Tengah. Donasi yang terkoordinasi dalam satu wadah seperti ini, akan lebih berdaya guna bagi masyarakat Sulawesi Tengah.

Pada masa panik, Aceh bisa membantu korban secara optimal. Sedangkan pada saat rehabilitasi dan rekontruksi nanti, Aceh bisa meninggalkan sesuatu yang berkesan lama di sana, seperti Masjid Jami atau Pesantren Terpadu Aceh. “Kita bisa berbuat lebih banyak untuk korban bila donasinya terkoordinasi dengan baik,” kata Rahmad.

Baca Juga: Sulawesi Tengah Dihantam Gempa, BMKG Imbau Masyarakat Tetap Tenang

Selain membuka rekening khusus, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh juga akan menggalang donasi dari pejabat dan staf instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat. “Melalui acara amal, maupun pada area bebas kenderaan (car free day), bersama para relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Aceh, dan para reelawan lainnya yang ingin bergabung,” katanya.

Rahmad melaporkan, donasi yang telah terkumpul per 1 Oktober 2018 pukul 16.00 WIB, sebesar Rp 301.995.000. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah. Rahmad merasa yakin sumbangan masyarakat Aceh akan terus meningkat, karena dapat merasakan bagaimana duka saat tsunami 2004, dan bagaimana kepedulian masyarakat dunia kepada Aceh saat itu. “Luka Palu dan Donggala merupakan duka kita, dan kini saatnya membantu saudara-saudara kita di sana,” ujar Rahmad.

Sementara itu, Media Center di Biro Humas dan Protokol Setda Aceh akan menjadi wadah bagi masyarakat untuk melaporkan bila ada keluarganya di Sulawesi Tengah, melalui layanan telpon atau WA di nomor 08116-88-66-55. Tim Media Center akan berusaha mencari tahu keadaanya pascabencana, melalui koordinasi dengan instansi terkait di Sulawesi Tengah.

Pemprov Aceh akan mengirimkan sejumlah relawan yang telah menyatakan kesiapannya menuju wilayah bencana, seperti Palu, Sigi, dan Donggala. Para relawan itu antara lain dari Tagana sebanyak 10 orang, ACT sebanyak 5 orang, dan BPBA sebanyak 3 orang.

Para relawan yang hendak turun kelokasi bencana telah mempersiapkan diri secara fisik, mental, finansial dan logistik lainnya. Karena Pemprov Aceh tidak memiliki anggaran untuk memfasilitasinya saat ini. “Relawan yang hendak membantu korban bencana harus mempersiapkan finansial dan logistik yang memadai, agar dapat membantu korban secara optimal,” tutup Rahmad.

Berita Lain: Prabowo-Sandi Hentikan Agenda Kampanye di Sulawesi Tengah, Fokus Bantu Korban Gempa dan Tsunami

Rapat koordinasi yang digelar di Aula BPBA Aceh itu diantaranya dihadiri Kepala Dinas Sosial Aceh, Kepala Biro Humas dan Protokol Aceh, Tagana, Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB), relawan Aksi Cepat Tanggap, Ketua Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), Ketua Forum Jurnalis Aceh Peduli Bencana.(mah)

Pos terkait