Kabupaten Karawang, SpiritNews-Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Provinsi Jawa Barat, Saan Mustopa akan membangunkan rumah untuk Taslim (57), warga tak mampu di Desa Srikamulyan, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang.
Hal itu disampaikan Saan ketika mampir berkunjung ke rumah Taslim, usai berkeliling di Desa Srikamulyan, Senin (30/7/2018).
Taslim yang hanya bekerja sebagai buruh tani, tinggal bersama dua anaknya Acim (18) dan Karsim (12). Mereka tinggal di rumah ukuran 5×3 meter, hanya beralaskan tanah dengan dinding bilik, dan kondisinya hampir roboh. Di dalam ruangan tanpa sekat, Taslim dan dua anaknya tersebut tidur di atas balai bambu tanpa alas.
Taslim mengaku penghasilannya Rp 35 ribu per hari, tidak bisa untuk memperbaiki rumahnya, dan hanya cukup untuk makan sehari-hari. “Mau bagaimana lagi, kita hanya bisa menyisihkan untuk makan dan biaya pendidikan anak sedikit,” kata Taslim.
Melihat kondisi itu, Saan mengeluarkan uang pribadinya dan menjanjikan akan membangun rumah Taslim semi permanen. “Saya sangat merasa sedih, seharusnya sudah tidak ada lagi masyarakat di Karawang ini yang memiliki rumah tidak layak huni,” katanya.
Saan juga akan memberikan beasiswa terhadap anak Taslim, Acim yang baru lulus Sekolah Menengah Atas (SMA). Rencananya melalui Saan Mustopa Center, Acim akan dibiayai untuk berkuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung. “Acim akan kita kuliahkan. Karena pendidikan akan membantu derajat keluarga mereka,” katanya.
Diakui Kepala Desa Srikamulyan, Halim, jika rumah tidak layak huni di wilayahnya masih cukup banyak, berjumlah puluhan rumah. Sementara itu perbaikan rehab yang diberikan oleh pemerintah hanya untuk dua rumah dalam setahun. “Dana rutilahu sendiri hanya untuk dua rumah pertahun, sedangkan jumlahnya puluhan rumah,” ujar Halim.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kabupaten Karawang, Dian Fahrud Jaman mengaku miris dengan masih banyaknya masyarakat yang tidak memiliki rumah layak huni di Karawang.
Ia mencontohkan, apa yang terjadi pada Taslim menjadi salah satu potret kehidupan masyarakat kurang mampu di Karawang. “Ironis pemerintah daerah tidak memperhatikan kondisi seperti ini di tengah pesatnya pembangunan,” ujarnya.
Dia mendorong agar pembangunan di Karawang bisa dirasakan juga oleh masyarakat kurang mampu. “Pemerintah daerah harus bisa melihat hal ini, agar alokasi dana pembangunan bisa menyentuh mereka yang kurang mampu,” katanya.(art)