Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah studi banding tentang broadcasting dan aplikasi ke Diskominfo Purwakarta.
Rombongan diterima oleh Sekretaris Diskominfo Purwakarta, Ida Hamidah dan jajaran di Command Centre Room, Jalan Gandanegara No 25, Senin (26/3/2018).
“Saya ucapkan selamat datang kepada rombongan dari Diskominfo Kapuas beserta jajaran Komisi DPRD terkait. Terima kasih telah menjadikan hasil pekerjaan kami di Purwakarta sebagai objek studi banding,” katanya.
Untuk diketahui, saat ini Kabupaten Kapuas sedang menggodog peraturan daerah tentang lembaga penyiaran publik lokal TV dan radio. Purwakarta sendiri dipandang memiliki objek untuk studi tersebut. Objek studi untuk televisi ada Galuh Pakuan TV, sementara objek untuk radio ada Radio Pro 89 FM.
Khusus untuk televisi, saat ini masih belum dapat melakukan siaran karena keterbatasan piranti. Akan tetapi, penyediaan konten tentang Purwakarta sudah gencar dilakukan. Sementara, Radio Pro 89 FM sudah lama mengudara di Purwakarta bahkan menembus kabupaten tetangga.
“Penyiaran publik di Purwakarta ada Galuh Pakuan TV dan Radio Pro 89 FM. Secara teknis nanti bisa sharing langsung dengan Kepala UPTD Radio dan Televisi Diskominfo,” jelas Ida.
Terpana Ogan Logian
Kemegahan Command Centre Room rupanya menarik perhatian rombongan dari Pulau Borneo tersebut. Kepala Diskominfo Kabupaten Kapuas Noh Alamsyah memilih mendalami ruang pengendali aplikasi Ogan Lopian itu.
“Saya lihat sistem ini sudah berkembang. Sementara kami di Kapuas masih dalam tahap berangan-angan andai kami memiliki command centre seperti ini,” katanya.
Kepala Bidang Aplikasi dan Telematika pada Diskominfo Purwakarta Iyus Djunaedi menjelaskan aplikasi Ogan Lopian mulai dari segi filosofisnya. Menurut dia, mantan Bupati Purwakarta memberi nama aplikasi tersebut karena kagum terhadap senjata Bhatara Kresna.
Bhatara Kresna sendiri merupakan tokoh pewayangan yang menjadi penasehat Arjuna selama dalam Perang Bharatayudha.
“Kang Dedi Mulyadi memberikan nama itu untuk aplikasi ini. Setiap pembangunan yang beliau lakukan saat menjabat memang selalu kental unsur budaya,” jelasnya.
Secara teknis, Iyus juga menjelaskan bahwa aplikasi Ogan Lopian memiliki menu yang semuanya berbasis pelayanan publik. Menu tersebut diantaranya, Sampurasun Bursa Kerja, Sampurasun Bidan, Sampurasun Dokter, Sampurasun Ambulance hingga Sampurasun Polisi.
“Semuanya layanan berbasis pelayanan. Warga cukup melapor melalui aplikasi tersebut, nanti leading sector terkait menindaklanjuti. Alhamdulillah, semua berjalan dengan baik,” katanya.
Khusus Warga Purwakarta
Akan tetapi, Iyus meminta maaf kepada seluruh rombongan dari Kabupaten Kapuas. Pasalnya, rombongan tidak bisa langsung mencoba aplikasi Ogan Lopian karena hanya diperuntukan untuk warga Purwakarta.
Nomor Induk Kependudukan menjadi prasyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang tersedia dalam aplikasi tersebut.
“Mohon maaf bapak dan ibu sekalian, tidak bisa mencoba langsung karena harus daftar menggunakan NIK Purwakarta,” ucapnya.
Mendengar paparan Iyus, Kepala Diskominfo Kabupaten Kapuas berkomitmen mewujudkan aplikasi sejenis di daerahnya. Teknologi tersebut menurut dia, juga dibutuhkan warga di Kabupaten Kapuas.
“Insya Allah sekembalinya dari Purwakarta, kami akan merapatkan barisan dengan instansi terkait untuk mewujudkan aplikasi ini. Secara teknis, di anggaran perubahan kabupaten kami, ini akan kami ajukan,” pungkasnya.(rls/SpiritNews)