Kabupaten Bekasi, SpiritNews-Sebanyak 4 titik perlintasan kereta api di Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi yang tidak mempunyai palang perlintasan yang tidak resmi diantaranya dijalan Rawa Gebang, jalan Kampung Baru, Jalan Citarik, dan di Jalan Kampung Ceger. Pasalnya perlintasan tersebut hanya dijaga oleh swadaya masyarakat yang berjaga, sudah hampir beberapa tahun jalan tersebut dilintasi jalur kereta api dan tidak mempunyai palang pintu. Bahkan hingga kini pihak terkait yang bersangkutan tak kunjung memberikan palang perlintasan kereta api yang semestinya.
Salah seorang warga Ahmad Sobari mengatakan, akibat tidak adanya palang perlintasan, warga sekitar resah jika melintas pada malam hari, saat penjaga perlintasan sedang tidak ada.
“Lah, kalo kita tengah malem lagi pulang kerja atau berangkat, bener-bener takut. Soalnya kalo malem jarang ada yang jagain,” keluhnya
Padahal perlintasan tersebut yang menghubungkan antara desa menuju jalan utama. Dikarenakan perlintasan itu kerap memakan korban jiwa, akibat tertabrak keteta api, saat sedang melintas dan tak melihat kereta datang.
“Sebelum lebaran ada juga yang ketabrak malem-malem. Karena kebetulan kita (penjaga perlintasan-red) sedang dirumah. Lagi pulang sebentar, eh si korban nggak liat-liat mungkin,” ucap Kaning (50) salah seorang penjaga perlintasan kereta api Jalan Rawagebang, Desa Jati Baru, Kecamatan Cikarang Timur.
Sementara itu menurut warga sekitar Oding Rodihat, dirinya selalu makai perlintasan didaerah tersebut. Bila malam hari rel ini berbahaya dan sering terjadi kecelakaan. Dia berharapa kedepannya bisa ada palang otomatis dan penjaganya seperti perlintasan pada umumnya.
“Saya sering melalui perlintasan jalan tersebut kalau ada urusan sampai malam saya lewat situ, itu sangat membahayakan sekali kalau kereta lewat kadang orang langsung serobot aja. Semoga ada tindakan dari pihak terkait untuk tidak ada insiden kecelakaan lagi, saya berharap agar ada pihak terkait bisa segera mengadakan palang otomatis perlintasan kereta api di Kecamatan Cikarang Timur yang belum terpasang palang karena warga takut jika sedang melintas pada malam hari,” pungkasnya (bis)