Kota Bekasi, SpiritNews-Walikota Bekasi Rahmat Effendi pastikan program Kartu Sehat (KS) berbasis nomor induk kependudukan (NIK) terus berlanjut, sebagai bagian dari pelayanan kesehatan bagi masyarakat dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
“Pada pemilihan kepala daerah lalu, program ini yang kita usung dan mendapat respon baik. Hingga saat ini, sebanyak 900 ribu warga pengguna KS telah menikmati layanan kesehatan, bekerjasama dengan rumah sakit swasta di Kota Bekasi,” ujar Rahmat kepada SpiritNews, Senin (10/12/2018).
Menurutnya, pada tahun 2019 mendatang sudah dialokasikan dana sebesar Rp 400 miliar untuk program KS. Sementara ini, sebanyak 600 ribu KK dari total 730 ribu KK telah terdaftar sebagai pengguna KS. “Sementara 100 ribu KK lagi menjadi target ke depan dan ada bantuan dari CSR,” ungkapnya.
Baca Juga: Dinas Kesehatan Kota Bekasi Terus Benahi Pelayanan Kartu Sehat
Dikatakan, program ini membantu tugas pemerintah pusat dalam penyediaan layanan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hanya yang membedakan adalah kepesertaan JKN melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), warga diharuskan membayar premi sedangkan KS diberikan secara gratis.
“Terkait program KS berbasis NIK milik Pemkot Bekasi, merupakan program yang juga membantu tugas negara yang ditargetkan mencakup 95 persen. KS ada pola insidentil, karena itu sangat diminati warga,” ungkapnya.
Berintegrasi dengan pelayanan kesehatan, sarana prasarana juga tidak bisa diabaikan. Pemkot Bekasi telah menambah fasilitas pelayanan di 3 Puskesmas tipe C untuk ditingkatkan statusnya menjadi tipe D, sehingga ada pelayanan rawat inap.
Berita Lain: Pencetakan Kartu Sehat Dihentikan Mulai Hari Ini
Untuk tahun 2019, rencananya ada 4 Puskesmas yang akan menjadi tipe D. “Program lain terkait penambahan fasilitas kesehatan juga didorong, guna mendukung program KS,” ungkapnya.(sam)