Kabupaten Bekasi, SpiritNews-Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri mendorong serikat pekerja, untuk terus memperkuat forum dialog ke arah terciptanya kualitas hubungan industrial yang lebih baik. Sebagai organisasi pekerja yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggungjawab, serikat pekerja merupakan mitra strategis pemerintah di dalam mengatasi persoalan ketenagakerjaan, termasuk iklim investasi dan iklim usaha.
Hal tersebut disampaikan Menaker dalam sambutan yang dibacakan oleh Direktur Kelembagaan Kerjasama Hubungan Industral (KKHI) Kemnaker Aswansyah, saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan (SP-KEP) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) 2018 di Kabupaten Bekasi, Rabu (21/11/2018).
“Perspektif kerja sama dengan organisasi pengusaha juga perlu terus dikembangkan forum dialog ke arah terciptanya kualitas hubungan industrial yang lebih baik. Upaya melibatkan pemangku kepentingan secara luas adalah semangat kemitraan yang sangat diperlukan untuk menghadapi ekonomi global,” katanya.
Dijelaskan, sektor kimia, energi dan pertambangan sangat penting menjadi perhatian bersama. Sebab, sektor ini memberikan kontribusi tidak kecil bagi perkembangan ekonomi satu komponen pelaku, untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
Baca Juga: Hubungan Pekerja dan Pengusaha Perlu Diperkuat dalam Era Ekonomi Digital
Menurutnya, SP-KEP SPSI adalah sebuah wadah dimana pengurus dan anggotanya memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan membela anggota dari pelanggaran hak-hak normatif, dan memperjuangkan kepentingannya serta memperjuangkan peningkatan kesejahteraan anggota dan keluarganya.
“Proses ini tak mudah bahkan banyak masalah yang dihadapi, mengingat saat ini kita berada dalam era globalisasi dimana SDM dapat berkompetisi menjadi syarat mutlak, untuk dapat bersaing di semua level tingkatan baik nasional maupun internasional,” katanya.
Perubahan organisasi menjadi kunci sukses di masa depan, karena perkembangan global secara lansung dan tak lansung memiliki pengaruh terhadap organisasi dan manusia di dalamnya. Pada dasarnya perubahan itu tak mungkin dihindari, tapi bagaimana memanfaatkan perubahan bagi kepentingan organisasi dan anggota di dalamnya.
Berita Lain: Jalin Keakraban, Menaker dan Serikat Pekerja Nobar Film Wiro Sableng
“Jika tak dapaat beradaptasi dengan perubahan yang lingkungan terjadi, maka organisasi akan menjadi status quo,” katanya dihadapan sejumlah pihak yang turut hadir, antaralain Kadisnaker Provinsi Jabar Sofwan Arif, Kadisnaker Kabupaten Bekasi Edi Rochyadi, Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea, Ketum DPN Apindo Haryadi B. Sukamdani, Ketum FSP KEP SPSI Abdullah, dan 170 peserta dari 10 provinsi dan 30 kabupaten/kota.(rls/SpiritNews)