Yogjakarta, spiritnews.co.id – Seratus hari kerja kepemimpinan CEO Indosat Ooredoo Chris Kanter berbagai pencapaian terkait dengan program transformasi perusahaan dalam 3 bulan pertama ini telah mulai dirasakan perusahaan.
Diantaranya, program-program peningkatan SDM (sumber daya manusia) telah diprioritaskan menjadi fokus pertama di awal kepemimpinannya, yang diimplementasikan melalui Indikator Penilaian Kinerja yang menitikberatkan pada kinerja di semua lini organisasi.
Baca Juga : Indosat Ooredoo Cabang Kota Bekasi Buka Gerai Baru
Baca Juga : Indosat Ooredeoo Buka Gerai di Cikampek
“Pemetaan SDM berprestasi juga dilaksanakan di semua lini organisasi, termasuk pengembangan karir yang terintegrasi untuk SDM berprestasi,” kata Chris Karter yang juga President Director Indosat Ooredoo saat menggelar acara Kumpul Media di Hayyt Regency Hotel Yogjakarta, Senin (28/01/2019).
Dari sisi bisnis, elektabilitas Chris Kanter telah berhasil membuat trend revenue secara stabil menguat dalam beberapa kuartal terakhir, perbaikan pada sistem distribusi layanan serta peluncuran beberapa produk baru yang lebih mengutamakan “pull factor”.
Berita Terkait : Indosat Ooredoo Pamerkan Pengalaman 5G Inovatif
Pembangunan infrastruktur jaringna juga dipercepatan sejak awal kepemimpinannya, khususnya percepatan pembangunan 4G di seluruh Indonesia. Hanya dalam waktu 4 bulan, jangkauan layanan 4G telah mencapai 80% terhadap populasi nasional.
Hal ini juga diikuti dengan peningkatan kualitas layanan data untuk meningkatkan kualitas pelanggan dalam penggunaan video.
“Optimisme di tahun 2019 ini, saya meyakini bahwa industri telekomunikasi akan menguat dan tumbuh dengan sehat sejalan dengan ekspektasi pasar, Indosat Ooredoo berkomitmen untuk terus meningkatkan penetrasi di pasar luar Jawa yang mana ini akan membantu pertumbuhan perusahaan secara ke seluruhan,” jelasnya.
Perusahaan memprediksi bahwa permintaan terhadap jaringan video-grade 4G akan tetap tinggi di tahun 2019, menggantikan penurunan layanan voice dan SMS. Sementara kompetisi akan tetap agresif.
“Tetapi dengan adanya peraturan pemerintah yang membatasi kepemilikan SIM untuk setiap pelanggan akan merubah dinamika industri ke arah yang lebih baik,” ungkapnya.(sam)