Harga Gabah Anjlok, Petani di Aceh Timur Terancam Merugi

  • Whatsapp
spiritnews.co.id
Petani di Aceh Timur sedang melaksanakan panen padi

Kabupaten Aceh Timur, spiritnews.co.id – Dalam sepekan terakhir ini, harga gabah kering panen anjlok di Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Utara. Padahal sekitar dua bulan lalu, harga gabah masih sekitar Rp 5. 400 per kilogram.
Rustam Yusuf, salah seorang Ketua Kelompok Tani (Poktan) di Aceh, mengatakan, akibat harga gabah yang anjlok disaat memasuki musim panen, petani malah mengeluh dan khawatir akan merugi.
“Kali ini harga gabah merosot hingga Rp 4.500 – 4.600 per kilogram, padahal bulan lalu masih diharga Rp 5.400 per kilogram. Kami berharap harga gabah tetap stabil. Karena biaya perawatan dan pemupukan sudah tidak sesuai dengan harga gabah,” kata Rustam kepada spiritnews.co.id, Senin (25/2/2019).

Baca Juga : Pupuk Indonesia Bina BUMDes Tingkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani

Bacaan Lainnya

Menurutnya, harga gabah ini anjlok karena memasuki panen raya serentak mulai dari Indra Puri Aceh Barat hingga Aceh Tamiang. Bahkan di Sumatera Utara khabarnya baru selesai panen.
“Tahun lalu, pemotongan padi dilakukan petani secara manual (alat sabit), namun untuk kali ini mayoritas petani menggunakan combin (mesin pemotong). Sehingga ada kenaikan biaya operasional hingga Rp 200 – 300 per kilogram,” jelasnya.
Diakuinya, panen kali ini di Aceh Timur hampir serentak, di Kecamatan Perlak dan Nurussalam (Bagok) sudah hampir selesai. Sementara di wilayah Madat dan Simpang Ulim hampir tiba.

Berita Terkait : Tiga Puluh Petani Binaan Pertamina EP Berhasil Panen Padi Organik di Sukamulya

“Kami berharap harga gabah tetap stabil, jika tidak para petani bakal merugi. Sekarang biaya operasional meningkat, biaya obat-obatan seperti pestisida, pemupukan dan perawatan dan serta biaya upah minimal seimbang dengan harga gabah,” ujarnya.
Saiful, petani senior di Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, mengatakan, petani mengharapkan harga gabah tetap stabil yakni seperti sebelumnya harga jual gabah tembus Rp 5.000 per kilogram.
“Prediksi saya kalau sampai memasuki musim panen harga gabah tetap Rp 5.000 per kilogram, maka kita akan mendapatkan sedikit keuntungan. Tahun ini pun gabah kering siap panen rata-rata bagus, jarang yang terkena hama,” kata Saiful.
Lebih lanjut dikatakan, petani akan makmur jika harga gabah stabil, dan apalagi para petani memanenkan gabah miliknya secara manual atau memotong dengan alat sabit. Namun, jika harga gabah sudah merosot, kemungkinan para petani akan memilih tanam dan memanen padi miliknya dengan alat mesin pemotong.
“Lihat saja nanti apakah harga gabah tetap stabil atau tetap dibeli dengan harga (Rp 4.500). Puncak musim panen sekitar akhir bulan Maret hingga April ini,” ungkapnya.(azr)

Pos terkait