Hendra : Industri Berpotensi Kurangi Pengangguran dan Kemiskinan

  • Whatsapp
spiritnews.co.id
Hendra Saputra

Kabupaten Aceh Utara, spiritnews.co.id – Kemiskinan dan pengangguran menjadi isu utama yang dibicarakan masyarakat Aceh dalam beberapa bulan terakhir.
Salah seorang tokoh muda Aceh Utara, Hendra Saputra, mengatakan, sangat prihatin ada yang menyebut Aceh daerah termiskin, penyebabnya karena masyarakatnya malas dan “bodoh”.
Hendra yang menekuni bidang pendidikan dan sosial ekonomi coba menguraikan pemikirannya dan memberi solusi biar Aceh cepat keluar dari himpitan kemiskinan serta kebodohan.

Baca Juga : PT Aerofood ACS Bidik 4 Kawasan Industri di Karawang

Bacaan Lainnya

Menurutnya, ada banyak jalan asal ada kemauan. Misalnya, dalam konsep pembangunan sering dikaitkan dengan proses industrialisasi, Negara-negara maju di dunia ini seperti Inggris. Amerika, Jepang, Rusia dan banyak lagi semua dimulai dengan Revolusi Industri.
“Proses industrialisasi dan pembangunan industri ini merupakan satu jalur kegiatan untuk meningkatkan kesejahtraan rakyat Aceh dalam arti taraf hidup lebih maju dan berkembang. Dengan kata lain pembangunan industri itu merupakan suatu fungsi dari tujuan pokok menuju kesejahteraan rakyat,” kata Hendra kepada spiritnews.co.id, Kamis (7/3/2019).

Berita Terkait : Pemerintah Buka Peluang Investasi di Kawasan Industri Aceh

Dikatakan, industrialisasi tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) dan kemampuan memanfaatkan secara optimal sumber daya alam (SDA) dan sumber daya lainnya yang terkandung diperut bumi Aceh. Hal ini dapat diusahakan secara “vertikal” semakin besarnya nilai tambah pada kegiatan ekonomi dan sekaligus secara “horizontal” semakin luasnya lapangan kerja produktif bagi penduduk Aceh yang semakin bertambah.
“Kita sering mendengar pendapat kalangan ahli bahwa industri itu mempunyai peranan penting, dengan adanya pembangunan industri maka akan memacu dan mengangkat pembangunan sektor-sektor lainnya seperti sektor pertanian dan sektor jasa,” ujarnya.
Dijelaskan, pertumbuhan industri yang pesat akan merangsang pertumbuhan sektor pertanian dan sektor lainnya untuk menyediakan bahan-bahan baku bagi industri. Sektor jasapun akan berkembang dengan adanya industrialisasi tersebut, misalnya berdirinya lembaga-lembaga keuangan, lembaga-lembaga pemasaran berbagai produksi.
“Artinya, kian meluasnya peluang kerja akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan permintaan masyarakat (daya belinya). Kenaikan pendapatan dan peningkatan daya beli tersebut menunjukkan bahwa perekonomian kian tumbuh,” katanya.
Peranan industri dalam perkembangan struktural pada suatu perekonomian, kata Hendra, tolok ukurnya adalah, sumbangan sektor industri pengolahan (manufacturing) terhadap pendapatan asli daerah (PAD), jumlah tenaga kerja yang terserap, dan sumbangan komoditi industri-industri tersebut terhadap ekspor barang dan jasa.
Hendra mengaprisiasi Dirut baru PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), Husni Achmad Zaki dengan terobosan yang dilakukannya melanjutkan industrilisasi di Aceh yang sudah lebih 20 tahun fakum karena investor baik dalam maupun luar negeri tidak berminat masuk ke Aceh karena berbagai alasan.
“Mari kita memberi support dan dukungan pembangunan pabrik NPK yang sebentar lagi akan berdiri di kawasan Dewantara serta industri-industri lainnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lhokseumawe,” ungkapnya.(mah)

Pos terkait