Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang berharap investasi di bidang olahan pangan yang menggunakan hasil pertanian lokal masuk ke kabupaten berjuluk Kota Lumbung Padi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Karawang, Eka Sanatha, mengatakan, meskipun Karawang tengah menggeliat menjadi salah satu daerah dengan kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara, namun sekitar 70 persen penduduknya masih bergantung pada sektor pertanian.
Baca Juga : Musrenbang RKPD 2020, IPM Karawang Naik Signifikan dan Mega Proyek Menarik Minat Investor
“Industri yang masuk ke Karawang kebanyakan sektor manufactur, yang kebanyakan menggunakan bahan baku atau komponen dari luar Karawang, bahkan luar negeri,” kata Eka, di kantornya, Jumat (8/3/2019).
Dikatakan, di Karawang sendiri terdapat sekitar 1.500 pabrik dari berbagai sektor industri. Pabrik-pabrik ini tersebar di sejumlah kawasan di Karawang.
“Ini PR (pekerjaan rumah) bagi kita bersama,” katanya.
Berita Terkait : Pemerintah Tingkatkan Kemampuan SDM Mengelola Hasil Pertanian
Diakuinya, Pemkab Karawang berharap ada investor di bidang pertanian atau olahan pangan masuk ke Karawang. Yakni, investasi besar yang produknya menggunakan bahan baku dari pertanian di Karawang.
“Karawang kaya akan hasil pertanian. Kita berharap ke depan, mungkin ada makanan olahan atau apapun yang dapat mengangat ekonomi masyarakat Karawang,” ujarnya.
Meski belakangan ini investasi di Karawang sedikit melambat, jelasnya, pada 2020 mendatang ia berharap investasi masuk ke Karawang kembali stabil. Ia juga meminta para investor yang masuk ke Karawang tak khawatir.
“Para investor tidak usah khawatir dengan kebutuhan-kebutuhan investasi, untuk air kita ada SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Regional Jatiluhur, telekomunikasi juga tidak sulit,” ungkapnya.(sir)