Kota Bekasi, SpiritNews—Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berharap perusahaan-perusahaan di Indonesia mulai mempermudah persyaratan bagi peserta pemagangan. Selama ini, perusahaan masih kaku mensyaratkan peserta pemagangan memiliki latar belakang minimal SMA atau sederajat untuk memenuhi persyaratan pendidikan formal.
Hal tersebut disampaikan Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Bambang Satrio Lelono, saat mewakili Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri membuka Program Pemagangan Mandiri (PPM) dan Seminar “Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja Melalui Program Pemagangan Untuk mendukung Daya Saing Indonesia” di Kota Bekasi, Rabu (5/12/2018).
“Saya menghimbau kepada rekan-rekan di perusahaan, bukalah kesempatan magang bagi lulusan SMP, SD bahkan tidak lulus SD. Kalau toh mereka tidak diterima di perusahaan sebagai pekerja baru, setidaknya perusahaan telah membantu meningkatkan kompetensinya sehingga dapat berwira-usaha,” ujar Satrio.
Dikatakan, program pemagangan merupakan salah satu solusi tepat untuk mengatasi persoalan ketenagakerjaan. Khususnya dalam menyiapkan tenaga kerja dengan kompetensi yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja.
“Peserta mendapatkan pengalaman kerja pada dunia kerja yang sesungguhnya, membentuk sikap mental, perilaku kerja serta kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,” katanya.
Program pemagangan juga memiliki dampak positif bagi perusahaan. Yakni sebagai salah satu cara efektif dan efisien dalam merekrut karyawan baru dan ajang peningkatan kompetensi bagi karyawan yang dilibatkan dalam penyelenggaraan program pemagangan baik sebagai koordinator pemagangan, instruktur maupun mentor.
“Hal lainnya adalah sebagai promosi perusahaan atas kepedulian terhadap penyiapan generasi penerus yang kompeten,” ujar Satrio.
Baca Juga: Kemnaker Apresiasi Dukungan Swasta dalam Program Pemagangan ke Jepang
Ia berharap, ada perusahaan yang bersedia menjadi bapak angkat dengan pola centre-sister dengan melakukan pendampingan sehingga bisa mandiri. “Disnaker dan dinas terkait lainnya dapat mengambil peran sebagai pembimbing dan membuka kemudahan akses permodalan usaha,” katanya.
Kepada peserta pemagangan, Dirjen Binalattas berpesan agar memanfaatkan secara maksimal PPM, sehingga kelak mampu menjadi pribadi yang memiliki daya saing tinggil. Dengan berbekal pengalaman, dapat digunakan untuk melamar pekerjaan pada jabatan yang sesuai di perusahaan tempat pemagangan atau bekerja di perusahaan sejenis atau berwirausaha.
Sementara itu, Wakil Walikota Bekasi Tri Adhianto Cahyono berharap kegiatan PPM ini menjadi salah satu solusi untuk mengurangi pengangguran di Kota Bekasi, sesuai visi misi kota Bekasi 2018-2023 di bidang ketenagakerjaan.
“Yakni membuka peluang bagi 150 ribu tenaga kerja baru melalui tiga kegiatan, berupa peningkatan kompetensi, pengembangan wirausaha baru dan bursa tenaga kerja (job fair), ” katanya.
Berita Lain: Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja, Pemerintah Dorong Program Pemagangan
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman tentang penyelenggaraan pemagangan dan pembukaan lapangan pekerjaan di Bekasi antata Dirjen Binalattas, Wakil Walikota Bekasi dan perwakilan perusahaan (Forum HRD), tentang komimen perusahaan dalam mendukung pelatihan kerja.(rls/SpiritNews)