Kota Bekasi, SpiritNews – Dalam mewujudkan keseriusannya dalam mewujudkan Kota Bekasi yang Maju, Insan dan Sejahtera. Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mensosialisasikan dampak bahaya penyakit Difteri sampai ke tingkat Posyandu.
Seperti yang sudah ramai diberitakan media, tentang bahayanya penyakit Difteri ini. Bahkan dikabarkan juga telah ada warga yang menjadi korban dari keganasan penyakit yang menyerang sistem pernapasan dan tenggorokan ini.
Menanggapi hal tersebut, Pemkot Bekasi melalaui Dinas Kesehatan (Dinkes) yang pada akhir tahun 2017 lalu masih di kepalai oleh dr Kusnanto memang sudah menggelontarkan vaksinisasi massal kepada masyarakat berusia 19 tahun kebawah.
Bahkan demi memaksimalkan program ini, Dinkes juga memberikan suntikan vaksin kesekolahan-sekolah SD, SMP dan SMA. Dikatakan, proses pemberian vaksin itu diberikan secara bertahap sebanyak tiga kali, dengan rentan waktu, suntikan pertama dan kedua berjarak 1 (satu) bulan, sedangkan suntikan ke 3 (tiga) diberikan setelah 6 (enam) bulan dari suntikan kedua.
Sampai hari ini, Rabu ((14/2/2018), aktifitas pemberian suntikan vaksin ini masih digelontarkan diwilayah Pemkot Bekasi. Salah satunya seperti yang dilakukan di RT 06 RW 04, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Sebanyak 10 (sepuluh) orang petugas Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) setempat melakukan kegiatan pemberian Vitamin A dan Suntikan Vaksin gelombang ke 2 kepada Balitq berusia 6 bulan keatas.
“Totalnya ada sekitar 135 (seratus tiga puluh lima) orang anak yang akan kita layani hari ini, dengan pemberian suntikan vaksin sebanyak 50 (lima puluh) orang. Ini adalah suntikan vaksin gelombang kedua,” ujar petugas Posyandu setempat, Niken, Rabu (14/2/2018).
Menurut Niken, peran Posyandu di tingkat RT sangat penting dalam memberikan pemahaman, tentang bagaimana dampak dari penyakit difteri. Hal ini, kata Niken, karena masih banyak warga yang belum memahami betul apa sebab dan dampak dari penyakit yang telah memakan korban di Indonesia ini.
“Kegiatan ini kami lakukan setiap bulan pada hari rabu di minggu kedua. Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, masyarakat bisa mengerti bagaimana mahalnya kesehatan itu,” ucap Niken, yang juga mantan ketua Rt 06 ini.
Dari pantauan SpiritNews, dalam kegiatan kali ini, Petugas Poayandu membawa beberapa peralatan, seperti timbangan, alat pengurun tinggi badan serta alat pengukur tensi darah. Petugas Posyandu juga menyediakan balon udara untuk mainan dan bubur sebagai snack.
“Ini sebagai service kami kepada anak-anak agar mau mengikuti kegiatan ini,” tandas Niken. (bon)