Kabupaten Purwakarta, spiritnews.co.id – Kunjungan kerja anggota Komisi X DPR RI, dimanfaatkan Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika untuk menyampaikan aspirasinya dalam hal pendidikan.
Diantaranya terkait fasilitas sekolah seperti komputer. Pasalnya, ini menjadi masalah yang cukup mengganggu pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Bupati yang akrab disapa Ambu itu, menjelaskan, sejumlah sekolah masih keterbatasan untuk pengadaan komputer, apalagi dari dana bantuan operasional sekolah (BOS).
Baca Juga : Komisi X DPR RI Kunker ke Karawang Dalam Rangka Kesiapan UNBK
Dikatakan, pengadaan komputer dari dana BOS sangat dibatasi, yaitu hanya lima komputer dalam satu tahun, tapi kebutuhan komputer di setiap sekolah cukup banyak apalagi dalam melaksanakan UNBK.
“Mudah-mudahan aspirasi ini didengar, dan nantinya semoga dana BOS itu tidak hanya untuk lima komputer, tapi bisa dimaksimalkan lagi,” kata Ambu ketika ditemui di kompleks Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, Jumat (15/3/2019).
Pertemuan dengan anggota Komisi X pada hari Kamis (14/3/2019) ketika memantau persiapan UNBK di Purwakarta, diharapkan sejumlah aspirasi terkait peningkatan pendidikan dari Purwakarta bisa diserap oleh pemerintah pusat.
Dia juga berharap, dengan kehadiran Popong Otje Djundjunan dan Titik Prasetyowati ke Purwakarta, aspirasi masyarakat Purwakarta bisa disampaikan terutama dalam pendidikan.
Berita Terkait : Lima SMPN di Kecamatan Juli Belum Bisa Melaksanakan UNBK
Adanya pemaparan dari sejumlah pihak di hadapan anggota DPR RI, Anne berharap Komisi X bisa menyampaikannya kembali ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Mudah – mudahan aspirasi kami aspirasi warga Purwakarta bisa disampaikan,” ujarnya.
Diketahui, baru 56 persen SMP di Purwakarta yang telah bisa melaksanakan UNBK secara mandiri. Sisanya, ada sekolah yang melakukan UNBK degan cara melaksanakan di sekolah lain, bahkan ada pula yang masih melaksanakan ujian nasional kertas pensil (UNKP).
Menurut Anne hal tersebut bukanlah yang disengaja, akan permasalahannya adalah pada keberadaan komputer yang tidak semua sekolah memilikinya.
“Secara keseluruhan, Purwakarta sudah 85 persen sekolah yang sudah melakukan UNBK. Tapi ini jadi PR bersama untuk sarana dan prasarana kedepannya,” ucap dia.
Keterlibatan Semua Unsur Masyarakat
Peningkatan mutu pendidikan itu tidak hanya dari siswa satupun sarana dan prasarananya saja. Termasuk dari infrastrukturnya, tenaga pendidik pun menjadi fokus penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Keterlibatan lingkungan dan masyarakat, kata dia memiliki dorongan khusus untuk menyelesaikan masalah dalam peningkatan pendidikan di Purwakarta.
“Berbicara pendidikan itu tidak hanya siswa, bukan hanya sarana, prasarana, dan infrastruktur, tapi pendidiknya juga harus di dorong untuk memenuhi standar yang baik,” ungkapnya.(rls/sn)