Kota Surabaya, SpiritNews-Sejumlah psikolog menyemangati dan memberikan layanan konseling kepada anak-anak di Kota Surabaya dalam upaya mengikis ketakutan dan trauma menyusul serangan bom yang sepekan lalu terjadi di beberapa lokasi di Kota Pahlawan.
Pada Selasa(22/5/2018), psikolog dari Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Jawa Timur, Laksmi Wijayanti, mengatakan lembaganya menerapkan berbagai cara untuk memulihkan kondisi psikologis anak-anak yang terdampak aksi teror di Kota Surabaya.
“Kita lakukan konseling, baik itu secara individual maupun kelompok di sekolah-sekolah,” katanya.
Sementara psikolog anak lainnya, Zumrotun, mendampingi satu korban yang masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD).
Selain memberikan konseling kepada korban, ia juga memberikan pemahaman kepada orang terdekat korban.
“Baik kepala sekolah, orang tua, maupun guru S juga kita kunjungi. Harapannya, bagaimana bisa menjaga kondisi psikis anak tersebut, agar bisa kembali stabil,” katanya.
Ahli psikologi anak dari LSM Genta Surabaya Linda Hartati mengatakan lembaganya khusus melakukan pendampingan kepada teman dari korban-pelaku di sekolah, termasuk teman dekat korban-pelaku.
Dalam kasus yang dia tangani, kedekatan emosional korban-pelaku dengan teman-temannya sangat baik, sehingga teman-teman mereka lebih mengingat kebaikan korban-pelaku.
“Saya lebih banyak menyemangati anak-anak itu agar mereka bisa kembali `move on` atau bangkit dari kesedihan yang dialami, karena kehilangan temannya,” katanya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan pemerintah menggandeng para psikolog klinis, Asosiasi Psikolog Sekolah Indonesia (APSI) dan Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI) dalam upaya pemulihan kondisi psikologis anak-anak Surabaya pasca-teror.
“Saat ini kita lebih fokus dulu melakukan pendampingan kepada sekolah dari pelaku-korban dan sekolah dari para korban,” katanya.(SpiritNews)