Karawang, SpiritNews-Untuk membantu 5.000 warga yang putus sekolah agar bisa melanjutkan pendidikannya melalui program kesetaraan paket A, B dan C, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5 miliar.
“Kami akan menyisir anak-anak yang putus sekolah, baik tingkat SD maupun SMP agar bisa bersekolah lagi melalui kesetaraan,” kata Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana usai memimpin upacara Hardiknas, Selasa (2/5/2017) di Lapang Karangpawitan.
Dikatakan, waktu rata-rata lama sekolah (RLS) di Kabupaten Karawang hanya 7,4 tahun atau hanya setingkat kelas 1 SMP. Sehingga, pihaknya ingin terus meningkatkan rata-rata lama sekolah di Karawang.
“By name and by adressnya sudah ada di Disdikpora dan setiap orang diberikan anggaran Rp 1 juta untuk mengikuti kesetaraan,” katanya.
Dulu, kata Cellica, indeks pembangunan manusia (IPM) dihitung dari angka melek huruf dan saat ini salah satunya dihitung dari RLS. Artianya, anak-anak yang putus sekolah harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
“Program ini akan dilakukan secara berkelanjutan untuk mengurangi angka putus sekolah,” ucapnya.
Dikatakan, kendati saat ini pendidikan sudah gratis tapi setiap keluarga itu kemampuannya berbeda karena mengeluhkan kebutuhan transportasi dan lain-lain. Masyarakat yang putus sekolah ini, dibantu pemerintah melalui program Karawang Cerdas. “Kami memiliki kewajiban agar warga memiliki ijazah minimal sampai SMA,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karawang, Dadan Sugardan mengatakan, warga yang ingin melanjutkan sekolah bisa mendaftar ke Disdikbud dengan persyaratan ijazah yang dimiliki, KTP dan KK (kartu keluarga).
Nantinya, mereka bisa belajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di masing-masing kecamatan. “Contohnya jika warga Cikampek maka belajarnya di PKBM di wilayah itu agar memudahkan pembelajaran,” kata Dadan.
Menurutnya, pembelajarannya sendiri disesuaikan dengan waktu warga yang mengikuti program itu selama 3 tahun.
Jika warga yang mengikuti program sudah pernah bersekolah di kelas 2 SMP, maka hanya perlu mengikuti pembelajaran 1 tahun saja, tapi harus menunjukkan raport sampai kelas 2 SMP sebagai salah satu syaratnya.
“Program Karawang Cerdas ini untuk meningkatkan IPM Karawang di bidang pendidikan,” jelasnya.
Dadan mengakui mengakui kesadaran masyarakat untuk bersekolah dan menyekolahkan anaknya masih rendah.
“Masyarakat masih menganggap sekolah itu menambah beban biaya mereka sehingga banyak yang memilih tidak bersekolah tapi membantu orang tua bekerja,” ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, program Karawang Cerdas ini diberikan secara cuma-cuma atau gratis bagi warga yang ingin melanjutkan sekolahnya dengan menggunakan paket B dan C.
“Peserta program Karawang Cerdas ini akan mendapatkan ijazah paket dan mengikuti ujian nasional sebagai salah satu syarat kelulusannya,” ungkapnya.(sir)