PT Pupuk Kujang Luncurkan Nitroku 16-16-16 sebagai Produk Unggulan

  • Whatsapp
spiritnews.co.id

Kota Bandung, spiritnews.co.id – PT Pupuk Kujang sebagai salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), tahun ini meluncurkan produk inovasi baru sejalan dengan upaya mendukung ketahanan pangan nasional dan memenuhi kebutuhan pasar yang semakin berkembang.
Direktur Komersil PT Pupuk Kujang, Rita Widayati, mengatakan, peluncuran produk inovasi tersebut merupakan bentuk diversifikasi bidang usaha yang sudah lama dikembangkan oleh PT Pupuk Kujang.
“Pengembangan produk inovasi ini bertujuan agar usaha PT Pupuk Kujang bisa mencakup seluruh sub sistem sektor pertanian,” kata Rita dalam acara peluncuran produk baru sekaligus Gathering dengan 40 Distributor Ritel, di Hotel Java Bandung Jawa Barat, Selasa (30/4/2019).

Baca Juga : PT Pupuk Kujang Berikan Bantuan ke Bank Sampah La Tanza Cikampek

Bacaan Lainnya

Adapun produk inovasi baru yang diluncurkan yaitu Nitroku 16-16-16. Produk inovasi ini merupakan pupuk NPK yang mengandung hara lengkap untuk memacu pertumbuhan tanaman.
“Keseimbangan nutrisi yang bersumber dari Ammonium Nitrogen dan Nitrat Nitrogen menjadikan pemupukan pada tanaman lebih efisien dibandingkan pupuk NPK yang berasal dari urea/ammonum based. Dapat digunakan sebagai pupuk dasar dan pupuk susulan pada masa vegetatif tanaman,” jelasnya.
Dikatakan, dengan diadakan kegiatan ini salah satu tujuannya adalah pencapaian target produk ritel pada tahun 2019 sebesar 29.000 ton untuk semua produk dan juga memberikan pengetahuan terhadap masyarakat atas produk-produk inovasi PT Pupuk Kujang yang telah dimiliki untuk meningkatkan produktifitas segala tanaman.

Berita Terkait : PT Pupuk Kujang Sabet 7 Penghargaan Indonesian Green Award 2019

Rita memastikan bahwa stok pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan musim tanam di wilayah Jawa Barat Banten aman hingga dua bulan kedepan. Sampai saat ini , stok urea untuk Jawa Barat dan Banten mencapai 72.255 ton atau 272% dari ketentuan sebesar 26.318 ton. Untuk NPK, stoknya mencapai 47.349 ton atau lebih dari sepuluh kali lipat dari ketentuan sebesar 3.839 ton.
“Sedangkan pupuk organik, stoknya mencapai 9.011 ton atau 187% dari ketentuan sebesar 4.805 ton. Ketersediaan stok pupuk yang cukup banyak ini guna mempersiapkan musim tanam yang sedang berlangsung pada bulan April sampai dengan September,” ujarnya.
Pencapaian realisasi penyerapan pupuk urea bersubsidi di Jabar-Banten, kata Rita, sampai dengan 28 April 2019, mencapai 200.867 ton jumlah itu setara dengan 107 % dibandingkan kebutuhan Dinas Pertanian sebanyak 187.682 ton.
Sedangkan sampai dengan saat ini stok pupuk untuk wilayah Bandung dapat dipastikan aman yaitu stoknya mencapai 4.409 ton pupuk urea atau 283 % dari ketentuan sebesar 1.555 ton. Sedangkan stok pupuk NPK sebanyak 2.600 ton dan 553 ton pupuk organik.
“Stok ini, sangat cukup. Bahkan, bisa memenuhi kebutuhan petani lebih dari dua minggu kedepan,” ucapnya.
Dalam penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan, jelas Rita, pihaknya bekerjasama dengan stakeholder dan masyarakat yang aktif dalam memonitoring penyaluran pupuk untuk sektor tanaman pangan. Hal ini agar pupuk bisa sampai ke tangan petani dengan prinsip 6T (Tepat Tempat, Tepat Harga, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, Tepat Waktu).
“Kami berharap dengan komitmen bersama ini, antara perusahaan, distibutor dan kios dapat terus bersinergi dengan baik, untuk mengedepankan kepentingan petani, dan kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi khususnya di wilayah Jawa Barat & Banten secara optimal,” tuturnya.
General Manager Pemasaran, PT Pupuk Kujang, Fickry Martawisuda, mengatakan, PT Pupuk Kujang telah meluncurkan kurang lebih delapan produk inovasi diantaranya Pupuk Bion Up, Jeranti, NPK 30-6-8, KCL, Nitrea, Kuriza, Organik Excow & Benih Padi Pareku.
“Peluncuran produk baru Nitroku 16-16-16 ini semakin melengkapi daftar panjang produk inovasi PT Pupuk Kujang,” kata Fickry.
Lebih lanjut Fickry mengatakan, peluncuran produk inovasi tersebut tidak hanya untuk mendukung kinerja perusahaan tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin berkembang.
“Saya kira pasar saat ini memang sedang membutuhkan produk-produk yang inovatif untuk menunjang usaha pertaniannya,” ungkapnya.(rls/sir)

Pos terkait