Bekasi, SpiritNews-Kementerian Ketenegakerjaan (Kemnaker) berharap lulusan Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker), dapat diterima langsung bekerja baik di instansi pemerintahan maupun swasta. Dengan diterima langsung bekerja setelah mengikuti pendidikan, maka tidak ada missmatch yang berkelanjutan.
“Saya berharap lulusan dari sini lamgsung dapat bekerja, tidak lagi menunggu karena Polteknaker diciptakan agar begitu lulus langsung dapat bekerja. Sebab kondisi saat ini di luar, begitu lulus langsung tidak dapat bekerja, masih kursus lagi. Di BLK-BLK itu banyak dari SMK maupun Poltek lain,” kata Sekjen Kemnaker, Hery Sudharmanto saat memberikan arahan dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Polteknaker di Kampus Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/8/2018).
Kegiatan PKKMB Polteknaker tahun akademik 2018/2019 yang bertema “Menerapkan Karakter Mahasiswa yang Mendukung Skill, Knowledge dan Attitude sebagai Kunci Utama untuk Berdaya Saing dalam Menghadapi Digitalisasi Dunia Industri”, turut hadir Kepala Pusdiklat Pegawai Elsie Armaita, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Polteknaker Retna Pertiwi, Karo Umum Kemnaker Sumarno, Karo Organisasi dan Kepegawaian Tri Retno Isnaningsig, dan 90 mahasiswa baru Polteknaker.
Selama 6-10 Agustus 2018, para mahasiswa akan mendapat materi yang disesuaikan dengan Surat Edaran (SE) Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) No.235/B/VII/2016, yakni berisi materi tentang pengenalan kehidupan kampus yang bersifat akademik dan non akademik.
Ke-90 mahasiwa baru Polteknaker itu akan memperoleh sesi kuliah “Wawasan Kebangsaan” dari Danramil 01/Kranji, “Kesadaran Bela Negara” dari Laksamana Muda I Nyoman Nesa (Polhukam), “Penyalahgunaan Narkoba” dari Peter Bunjani (BNN) dan “Mencegah Radikalisme” dari Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, masing-masing selama 120 menit.
Hery berharap, mahasiswa Polteknaker angkatan II, harus ikut dan memiliki rasa ingin tahu perkembangan dan inovasi bangsa ke depan secara positif. “Mahasiswa Polteknaker harus kepo, punya rasa ingin tahu, dan bagaimana sih ke depan yang positif. Bukan kepo yang negatif, ” katanya.
Di era industri 4.0 yang berbasis digitalisasi, diharapkan dalam metode pembelajaran menggunan sistem digitalisasi. Karena itu, pihaknya telah memerintahkan Direktur Polteknaker agar jaringan di seluruh ruangan diperkuat saat memberikan materi, sehingga mahasiswa tidak memperoleh kesulitan saat membuka akses internetnya.
“Kalau hanya berbasis buku saja, tidak akan ketemu nanti, missmatch, tak nyambung lagi. Tujuan dibentuknya Polteknaker agar lulusan Polteknaker nyambung dengan dunia kerja,” ujar Hery.
Dijelaskan, ke depan Apindo diarapkan bisa memberikan materi di Polteknaker, agar mahasiswa Polteknaker juga bisa mengikuti dinamika dunia usaha. “Ini penting, tantangan ke depan segera dimengerti oleh mahasiswa yang pada akhirnya setelah lulus bisa diterima bekerja,” katanya.
Sementara itu, Plt Direktur Polteknaker, Retna Pertiwi mengungkapkan, 90 mahasiwa baru Polteknaker angkatan II terpilih dari 1.360 peserta yang mengikuti ujian Tes Potensi Akademik (TPA) Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Polteknaker tahun ajaran 2018-2019.
Ke-90 mahasiswa baru tersebut terdiri dari 33 laki-laki dan 57 perempuan, dan akan mengisi tiga program studi, yakni Relasi Industri (RI), Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).
“Mahasiswa baru Polteknaker juga akan diberi materi tentang Pendidikan Baris Berbaris (PBB), untuk meningkatkan kedisiplinan dan kekompakan,” kata Retna.(rls/SpiritNews)