Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) selalu menjadi yang terdepan dalam berbagai masalah kemanusian, mulai dari bencana alam, konflik, imigran gelap, hingga peperangan.
Namun yang harus diperhatikan dalam menjalankan tugas di lapangan, adalah tanda pengenal PMI yang wajib ada untuk membedakan dengan relawan lainnya maupun petugas keamanan, apalagi di daerah konflik maupun yang dilanda peperangan.
Sebab, jika tidak menggunakan indentitas PMI tersebut, rawan terjadi permasalahan, bahkan bisa dikatakan penyusup karena keberadaannya dianggap ilegal.
Baca Juga: Hongkong Dilanda Badai Topan, Ini Pesan Menaker Hanif kepada PMI
Konsultan International Committee of Red Cross (ICRC) Indonesia Bidang Hukum dan Kerjasama, Rina Usman mengatakan pentingnya lambang PMI atau palang merah tertera di tubuh PMI.
“Ini sudah menjadi kebijakan internasional terkait hukuman humaniter internasional. Sebab, lambang tersebut merupakan hal yang wajib dikenakan oleh setiap relawan PMI. Tidak sedikit relawan yang menjadi korban dalam menangani masalah kemanusiaan,” ujarnya.
“Jangan dianggap enteng terkait tanda pengenal PMI, karena bisa saja saat bertugas menjadi sasaran dari kubu yang bertikai. Karena relawan itu tidak mengenakan identitas kepalangmerahan,” tambah Rina.
Selain itu, negara pun wajib menjaga fungsi-fungsi PMI dalam masalah kemanusiaan. Walaupun negara bisa melakukannya, tetapi PMI merupakan lembaga khusus yang dibentuk berdasarkan Konferensi Jenewa akan lebih bisa melaksanakan berbagai tugas kemanusiaan. Karena berada di tengah.
Maka dari itu, sesuai amanat UU Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan sebagai kepastian dan jaminan setiap relawan dalam melaksanakan tugas dan potensi yang bisa ditindak lanjuti. Relawan harus memahami seluruh aturan dalam melaksanakan tugasnya.
Berita Lain: PMI di Malaysia dengan Kondisi Lebam yang Viral di Medsos Akhirnya Dipulangkan
Sementara itu, Senior National Society Development Manager ICRC Indonesia dan Timor Leste, Ahmad Husen mengatakan, persoaalan kemanusiaan saat ini semakin konpleks, tidak hanya masalah perang, bencana alam dan konflik saja.
Namun juga banyak muncul masalah kemanusiaan lainnya seperti imigran gelap atau pengungsian, dan kasus perdagangan manusia yang dimana peran PMI pun penting sebagai lembaga kemanusiaan.
Dijelaskan, psikososial di masyarakat terus berkembang dan dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang semakin besar. Namun, untuk merekrut relawan tersebut jangan asal, tetapi harus dilihat dari kemampuan dan jiwa humuniternya. “Tugas PMI semakin berat saat ini, maka dari itu harus dipersiapkan sejak dini agar dalam penugasan siap segala-galanya,” katanya.(sir)