Kota Bekasi, SpiritNews-Walikota Bekasi, Rahmat Effendi mengumpulkan sejumlah pengurus rumah sakit se-Kota Bekasi untuk membahas persoalan pelayanan kesehatan.
Pembahasan mengenai kesehatan tersebut dilakukan dengan cara Coffee Morning di Graha Hartika Wulan Sari, Jalan Kemakmuran, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Selatan, Selasa (6/2/2018).
Kepada puluhan pengurus rumah sakit se-Kota Bekasi, Bang Pepen sapaan akrab Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan, pelayanan kesehatan jangan dipersulit oleh rumah sakit-rumah sakit swasta, karena akan ditanggung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dengan Kartu Sehat Berbasis Nomor Induk Kependudukan (KS NIK).
“Jadi rumah sakit tidak perlu ragu untuk melayani warga Kota Bekasi, karena berapapun biaya berobatnya, semua akan ditanggung (Pemkot-Red),” kata Bang Pepen.
Orang nomor satu di Kota Bekasi ini juga meminta menejemen rumah sakit untuk mempermudah dan mempersingkat prosedur pelayanan kepada pasien (warga Kota Bekasi) ketika membutuhkan penanganan darurat.
“Selama ini, saya banyak mendapat aduan dari warga. Mereka mengeluhkan prosedur penanganan yang cukup berbelit, begitu juga dengan ruangan-ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang katanya kerap penuh. Sehingga warga kerap mengalami keterlambatan penanganan,” ucapnya.
“Jadi saya meminta rumah sakit-rumah sakit yang ada di Kota Bekasi agar mau berkoordinasi dalam hal memberikan pelayanan kepada warga. Ketika memang IGD (rumah sakit) penuh, manfaatkan Call Center untuk mencari ruang IGD yang kosong,” tambahnya.
Namun begitu, Bang Pepen menyampaikan perminta-maafnya jika memang ada keterlambatan pembayaran tagihan KS berbasis NIK.
“Rumah sakit membutuhkan uang untuk biaya operasional untuk menunjang kinerja. Saya akan memenuhi kewajiban saya, bila penting sore ini (red) akan kita bereskan (bayarkan,red),” ungkapnya.(bon)