Klarifikasi  Atas Polemik Pemberitaan Pengelolaan SMAN di Kota  Bekasi, Ini penjelasan Bapeda

  • Whatsapp
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kota Bekasi, Ir.Koswara
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kota Bekasi, Ir.Koswara

Kota Bekasi, SpiritNews-Menganggapi opini  yang  berkembang  terkait Permasalahan  dalam  pengelolaan  Pendidikan Menengah di Kota Bekasi , sejak pengalihan  kewenangan  dalam  pengelolaan Pendidikan Menengah dari  Pemerintah Kota ke Pemerintah Provinsi  Jawa Barat.

Disampaikan  Kepala  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kota Bekasi, Ir.Koswara, terjadinya  penurunan   alokasi dalam  bantuan operasional sekolah (BOS) dari  sebelum  pengalihan kewenangan sebesar Rp. 4.140.000/siswa/ tahun,  yang di dalamnya  ada  pembiayaan dari  Pemerintah Kota  (pemkot) Bekasi sebesar Rp. 2.040.000, /siswa/ tahun)  menjadi  sebesar Rp. 2.100.000,-/tahun setelah pengalihan  kewenangan.

“Penurunan alokasi  anggaran untuk biaya operasional sekolah  ini pada akhirnya  ditutupi dengan  kenaikan sumbangan dana pendidikan  yang harus dibayarkan ke siswa dari Rp. 50.000,-/siswa/bulan menjadi Rp. 220.000,-/siswa/bulan,” ungkap Koswara kepada spiritnews.co,id, Selasa (22/8/2017).

Adapun penerimaan peserta didik baru,  sebelum  pengalihan kewenangan  pengelolaan pendidikan  menengah  proses penerimaan peserta  didik baru 100%  dilakukan secara on line  baik jalur akademis, prestasi, afirmasi  maupun  zonasi. Sedangkan setelah  pengalihan pengelolaan  pendidikan  menengah ke Provinsi yang dilakukan  melalui on line hanya 60%, sisanya 40%  yang  melalui jalur prestasi, afirmasi  maupun zonasi dilakukan secara off line.

“Perubahan metode penerimaan siswa  baru yang tidak  sepenuhnya  online ini  tidak tersosialisasikan  dengan baik oleh  provisnsi selaku penegelola pendidikan menengah, sehingga  menimbulkan  kesalahpahaman dan kekecewaan dari masyarakat,” paparnya.

Penurunan  daya  tampung  sekolah, sebelum  pengalihan kewenangan  pengelolaan  pendidikan menengah. Memperhatikan  kebutuhan dan animo masyarakat untuk  bersekolah  pada tingkat menengah, Pemerintah Kota Bekasi menetapkan 44  siswa untuk setiap Rombongan Belajar  (Rombel) dengan diiringi penambahan  RKB  dan USB dan pengurangan secara  bertahap jumlah siswa untuk setiap  Rombel,

Sehingga  kebutuhan  masyarakat  untuk dapat mengakses pendidikan  menengah  dapat  terpenuhi. Setelah  pengalihan pengelolaan pendidikan  menengah  ke Provinsi  kebijakan  penetapan jumlah siswa/rombel  diturunkan  secara  drastic   menjadi 36  siswa/Rombel  tanpa diiringi penambahan  RKB dan USB.

“Kondisi ini memunculkan  kekecewaan masyarakat. Melihat kondisi  ini, untuk melindungi hak masyarakat  Kota Bekasi dalam mendapatkan pendidikan yang layak Pemerintah Kota  Bekasi telah meminta pertimbangan  kepada Kementerian Pendidikan untuk   menambah jumlah siswa/Rombel,  dan  jawaban atas permohonan  pertimbangan  tersebut sebagaimana disampaikan  dalam surat Kementerian Pendidikan  nomor 31905/A.A4/H/2017, daerah  dimungkinkan untuk menambah jumlah  siswa/Rombel sampai dengan  ketersediaan Ruang Kelas sesuai rasio  ideal terpenuhi,” Jelas Koswara.

 

Komitmen  Pemerintah Kota Bekasi  untuk meningkatkan pembangunan  sektor pendidikan  dengan menjamin hak masyarakat  Kota  Bekasi  untuk  dapat menempuh .

pendidikan  setinggi  tingginya, sudah  menunjukan pencapaian yang positif  sebagaimana  terlihat  dari  capaian  indeks  pendidikan Kota Bekasi tahun 2016 yang  menempati peringkat ke 2 tertinggi di  Jawa Barat dengan capaian sebesar 79.95, angka  ini  didapat  dari  angka Rata-rata  Lama Sekolah (RLS) 10.78 Tahun (kelas 2 SMA) dan Harapan Lama Sekolah (HLS)  13,47 Tahun (perguruan tinggi).

“Pertumbuhan positif yang sudah dicapai  Kota Bekasi dalam Pembangunan Sektor  Pendidikan ini tentunya sudah selayaknya  untuk didukung oleh semua pihak yang  berkomitmen  pada  kemajuan  pendidikan  di Kota Bekasi khususnya dan Jawa Barat  serta Indonesia pada umumnya,” Pungkasnya.(sam/adv)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *