Aher Prihatin, Berita dan Foto ‘Bohong’ Musibah Banjir Pangandaran Bererdar di Medsos

  • Whatsapp
Aher menghadiri peringatan Hari Tani Nasional ke-57 di Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat
Aher menghadiri peringatan Hari Tani Nasional ke-57 di Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat

Kabupaten Bandung Barat, SpiritNews-Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan membenarkan adanya bencana banjir di Pangandaran. Banjir tersebut terjadi akibat hujan yang terjadi semalaman ditambah air pasang dari laut.
Walau demikian, Aher (sapaan akrab Ahmad Heryawan) menyayangkan banyaknya foto-foto bohong yang beredar di masyarakat.
Aher membeberkan, banjir di Pangandaran memang ada namun tidak seperti yang terjadi dalam foto-foto yang beredar luas di masyarakat melalui aplikasi media sosial WhatsApp.
“Beredar gambar-gambar ya, yang seakan-akan menggambarkan itulah banjir yang ada di Pangandaran, ternyata ketika kita klarifikasi, banjir memang ada, tapi tidak seperti yang digambarkan,” kata Aher saat menghadiri agenda peringatan Hari Tani Nasional ke-57 di Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (8/10/2017).
Terkait kemunculan berita dan foto-foto hoax itu, Aher menuturkan, tidak tepat karena situasi serta kondisinya sedang dalam keadaan prihatin.
“Tiba-tiba saat kita prihatin, bergerak secara cepat untuk membantu membela mereka eh, tiba-tiba muncul berita-berita yang menggambarkan tidak sebenarnya atau hoax,” tuturnya.
Kepada penyebar foto dan berita hoax, ia menyesalkan, perbuatannya keterlaluan karena telah mempermainkan musibah yang seharusnya tidak untuk dipermainkan melainkan seharusnya segera ditangani dan diselesaikan.
“Ya tentu ini keterlaluan lah mempermainkan musibah padahal seharusnya musibah itu bukan untuk dipermainkan tapi harus segera diantisipasi dan segera diselesaikan, gitu harusnya kan,” ungkapnya.
Aher menambahkan, seharunya semua prihatin dengan terjadinya bencana sebab pemerintah sedang bertugas menyelesaikan dampak bencana, menghilangkan trauma masyarakat, dan merencanakan penanganan infrastruktur yang terdampak bencana tersebut.
“Artinya Kita prihatin dengan bencana, kita bertugas untuk sesegera menyelesaikan dampak bencana, bantu masyarakat, menghilangkan trauma masyarakat, kemudian melakukan langkah-langkah penyelesaian, dan tentu saja infrastruktur juga yang rusak juga direncanakan penyelesaiannya, paling tidak penyelesaian darurat,” paparnya.
Disinggung soal upaya dari Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terkait bencana banjir yang terjadi di Pangandaran, ia mengujarkan, selain dari pihak TNI dan Polri yang turun membantu menangani bencana banjir, Pemprov Jawa Barat pun menurunkan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Jawa Barat yang bekerjasama dengan BPBD setempat.
“Pangandaran kita sudah segera antisipasi, BPBD setempat sudah langsung bergerak, BPBD Provinsi tadi malam langsung bergerak,” ujarnya.
Sebagai bentuk upaya penanganannya, ia menjelaskan, bukan tanpa apa-apa melainkan mempersiapkan pergerakan BPBD Provinsi Jawa Barat secara lengkap baik dari peralatan maupun logistik yang diperlukan untuk membantu masyarakat terdampak bencana banjir yang melanda Pangandaran.
“Dengan segalanya ya, kalau bergerak kemudian tanpa apa-apa, ya sudah, dari mulai kejadian juga sudah mulai bergerak tapi pergerakan BPBD secara lengkap dengan segala peralatan dengan logistik dengan semua petugas yang diperlukan untuk bantuan disana untuk menambah armada penyelesaian disana atau personal-personal yang ikut menyelesaikan secara langsung disana dari BPBD setempat ya kita kirim BPBD Jawa barat kan,” tukasnya.
Walau telah menurunkan BPBD Provinsi Jawa Barat, TNI, dan Polri, ia mengakui, sampai saat ini Pemerintahan Provinsi Jawa Barat belum menerima laporan terkait bencana banjir tersebut.
“Rinciannya saya belum terima, Insya Allah segera mungkin rinci persoalannya nanti akan dilaporkan,” tandasnya.(gus)

Pos terkait