Kabupaten Bireuen,Spiritnews-Bupati Bireuen H Saifannur, sejak dilantik sampai sekarang usia jabatannya sudah dua bulan dua hari sampai Kamis (12/10) ,telah melaksanakan berbagai kegitan dalam pencapaian hasil progam yang diissukan ketika dirinya maju sebagai calon Bupati Bireuen,2017-2022.
Setelah melakukan pengawasan dan penilaian serta evaluasi ke berbagai pembangunan baik meninjau irigasi dan merehabilitasinya kini lima progam prioritas skala nasional tengah dilakukan berbagai upaya untuk dapat terealiasi pada 2018.
Kelima progam adalah hadirnya pembangunan sekolah IPDN, Rumah Sakit Regional, Stadion Sepak Bola, Membuat Tempat Parawisata Regilius Taman Putro Mayang Seuludang di Lokasi Paya Kareung Sago Peusangan, dan Bandara Perintis .
Demikian pernyataan progam yang disampaikan Bupati Bireuen dalam pidatonya pada acara Rapat Paripurna Istimewa DPRK Bireuen dalam rangka HUT Bireuen ke-18 di Ruang Sidang DPRK setempat, Kamis (12/10/2017).
Hadir pada acara Sidang Iimewa tersebut, selain anggota DPRK Bireuen, Bupa5ti dan Wakil Bupati Bireuen H Saifannur-Muzakkar) juga hadir Forkopimda Bireuen, Pendiri Kabupaten Bireuen, para tokoh adat,Ulama dan puluhan tamu lainnya.
H saifannur menambahkan, Pemkab Bireuen bertekad dengan berbagai upaya karena sudah dilengkapi dengan sarana pendukung lainnya kelima progam yang telah dicanangkan itu berhasil tentunya dengan dukungan semua pihak .
H Saifannur juga menamabahkan selain progam tersebut termasuk Universitas Al Muslim diupayakan untuk dinegerikan karena memang sudah sangat layak untuk dinegerikan.
Disebutkan, dirinya bersama wakil Bupati Muzakkar A Gani, terus berupaya memajukan pembangunan berorientasi kepentingan rakyat serta memajukan Bireuen ke depan terutama sarana pendidikan yaitu membangun satu Unit Kampus Intitut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN),yang membutuhkan lahan seluas 40 hektar sedangkan yang telah disediakan seluas 80 hektar di Kecamatan Peusangan Matannggeulumpangdua,jaraknya 2 Km dari kota kecamatan dan kampuis Almuslim.
Rencana pembangunan Kampus IPDN ini telah ditinjau dari Tim pusat dan Gubernur Aceh diwakili Kamaruddin Andalah Asisten III Bidang Administrasi dan Pembangunan Setdaprov Aceh.
Menurutnya Pembangunan Rumah Sakit Regional,untuk Aceh dipusatkan di Bireuen , untuk dapat menampung para pasien sejumlah Kabupaten di Aceh meliputi Kabupaten Bireuen, Aceh Utara, Pidie Jaya, Bener Meriah Dan Aceh Tengah.
Terkait tenaga Dokter Spesialis,Dokter Umum , tegaga dan Medis perawat, dokter dan tenaga lainnya, kini tenaga honorer (bakti) sebanyak 1.400 orang dan dengan dibangunnya rumah sakit tersebut sudah dapat menampung orang tersebut secara resmi.
Bupati Saifannur juga merencanakan membangun satu stadion sepak bola secara modern, dan Bandara Printis,untuk memudahkan bagi masyarakat luar daerah untuk pergi pulang ke Bireuen,melakukan berbagai jenis bisnis,bandara ini sangat penting selama ini bagi warga masyarakat untuk ke Jakarta maupun keluar negeri melalui Bandara Malikussaleh Lhoksemawe (Aceh Utara) dan Bandara Iskandar Muda Banda Aceh.
Oleh sebab itu Bupati Bireuen bersama Gubernaur Aceh telah sepakat semua pembangunan tersebut,tambah Saifannur,namun Bandara Perintis tidak boleh diareal persawahan dan lahan produktif lainnya sebab masih ada lahan untuk membangun bandara perintis.
Yang paling mendesak dari semua progam tersebut adalah tempat parawisata regelius karena tanah Paya Kareng seluas 20 hektar sudah puluhan tahun terlantar dan sangat cocok untuk dikembangkan parawisata ini,apalagi berbagai jenis kuliner dapat dipasarkan pada tempat wisata ini,sebab selain letak sangat trategis dipinggir jalan nasional Medan Banda Aceh Paya Kareng Sago Kecamatan Peusangan Matanggeulumpang dua juga mudah dijangkau masyarakat.
Menurut H Saifannur yang termasuk sosok pekerja tanpa banyak bicara sejauh ada dukungan secara kebersamaan dengan dukungan penuh semua pihak namun yang adanya dukungan rakyat , tokoh masyarakat termasuk anggota DPRK Bireuen, harus kerja keras dalam pembangunan ini, apalagi sebut Saifannur, jalan Kreung Meusogop,yang telah lama terlantar kita bangun lagi untuk kepentingan para petani dalam membawa hasil bumi ke kota Kecamatan sampai tembus ke Buket Sudan.
Jalan tersebut disebutkan sudah dilaksanakan peninjauan dan insyaallah dilaksanakan pembangunan jalan ini sebagai jalan elak menuju kota Matanggeulumpangdua sampai ke Lhokseumawe.
Menurutnya program ini bukan muluk muluk tetapi sudah dirancang secara matang dan telah disetujui Pemerintah Pusat bersama Gubernur Aceh.
Selain itu yang sangat kita lupakan selama ini adalah rumah singgah nelayan dan program tanggul serta penahan ombak agar terealisasi progam untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi para nelayan agar tidak merasa resah terhadap gelombang ombak purnama dan kikisan air laut yang menggerus perumahan mereka.
Sementara Ketua DPRK Bireuen Ridwan Muhammad SE,MSi,menyebutkan ,untuk kita kenang sejarah tempo dulu,kita harus membuat Monumen Kota Juang termasuk “Radio RimbaRaya” dan Pendopo Bireuen yang dalam sejarah tercatat bahwa Presiden RI pernah menginap di Pendopo pada 16 – 23 juni 1948, maka diharapkan kepada Bupati Bireuen tanggal 16 Juni dinobatkan sebagai hari libur untuk mengenang Petinggi Republik Indonesia pernah menginap di Bireuen dan diistilahkan dengan berkantor di Pendopo Bireuen.(her)