Kabupaten Aceh Utara, SpiritNews-PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara selama tahun 2017 tetap dalam kondisi aman, tidak ada kecelakaan kerja dan pencemaran udara yang mengundang protes dari warga sekitar. Untuk mengetahui pencegahan pencemaran, berikut pernyataan Menager Humas PT PIM, Zulfan Efensi kepada Media ini diruang kerjanya, Kamis (26/10/2017).
PT Pupuk Iskandar Muda yang memproduksi pupuk urea dan amonia adalah sesuatu yang tidak terhindarkan terhadap pencemaran udara terutama oleh bau amonia. Ibarat kandang sapi, pasti berbau. Namun PIM tidak pernah berharap amonia lepas dan terhirup warga apalagi harus dirawat di rumah sakit.
Pengalaman lepasnya gas amonia keudara dalam beberapa kejadian yang terkadang terjadi ber lang-ulang Zulfan menjelaskan, semuanya diluar dugaan. Penyebab pertama, pabrik sering mati mendadak akibat terhenti pasokan gas. Atau saat shut down atau start up pabrik itulah amonia lepas secara otomatis
Sementara penyebab kedua, unit amonia PIM 1 sudah tidak produksi dan ketika dioperasikan untuk memproduksi urea, unit amonianya terkadang ada komponen mengalami kerusakan. “Hal inilah yang menyebabkan gas amonia meluap ke udara dan terhirup warga”, ujar Zulfan.
Untuk diketahui, lanjut Zulfan, PIM senantiasa berupaya melaksanakan kegiatan industri yang akrab lingkungan, bebas pencemaran dan selalu memelihara keseimbangan ekosistem dengan peran aktif seluruh karyawan, manajemen dan stake holder. Bila terjadi gangguan pabrik, PIM akan memberitahukan kepada masyarakat berupa bunyi serine dan pememasangan alat arah angin diberbagai sudut jalan dalam upaya terhindari tercium bau amonia
Dalam mewujudkan maksud tersebut, perusahaan menempuh langkah-langkah dan upaya antara lain, mematuhi undang-undang dan peraturan lingkungan hidup yang berlaku. Berusaha secara terus menerus untuk memperbaiki kinerja lingkungan. Berupaya mencegah dan mengendalikan terjadinya kecelakaan kerja dan pencemaran.
Selain itu, tambah Zulfan, PT PIM memiliki komitmen yang sangat kuat terhadap pengendalian limbah pabrik, baik limbah cair, padat, gas, maupun debu urea yang merupakan aspek penting yang harus diprioritaskan pengelolaannya. Pengendalian dilakukan untuk mewujudkan lingkungan yang baik dan serasi di area pabrik, komplek perumahan, dan lingkungan perusahaan sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.
Scrubber System merupakan sebuah alat untuk mencegah lolosnya uap amonia dari pabrik ke lingkungan, pada saat start-up maupun emergency shut down. Pengolahan limbah cair dengan proses Netralisasi, Stripping dan Aerasi sehingga limbah cair yang dibuang ke media lingkungan memenuhi baku mutu yang ditetapkan dan tidak mencemari lingkungan.
Dijelaskan juga, pencegahan dengan mengurangi limbah dari sumbernya, misalnya pemanfaatan kembali gas buang (purge gas) melalui Purge Gas Recovery Unit yang menghasilkan kembali amonia dan hydrogen, sehingga purge gas yang dijadikan fuel terbebas dari amonia.
Pencemaran udara oleh debu urea diminimalisasi dengan Dust Recovery System dan Dust Scrubber. Pemanfaatan kembali kondensat yang terbebas dari amonia setelah diproses melalui Process Condensate Stripper. Dan pemasangan Oil Skimer untuk memisahkan kembali oli yang terbuang bersama limbah cair.
Kaitan dengan pembinaan lingkungan, Zulfan menjelaskan, PIM sudah berkomitmen, akan selalu menjaga hubungan dengan lingkungan yang memang sudah berjalan baik selama puluhan tahun. Bahkan PIM tatap akan menyalurkan bantuannya kepada lingkungan yang merupakan stake holder sepanjang pabrik ini masih beroperasi.
Komitmen PIM terhadap lingkungan tidak pernah surut. Silaturrahmi yang telah terjalin baik selama ini akan terus dipupuk. Bermusyawarah bila ada masalah, kalau ada aspirasi dari masyarakat akan dimusywarahkan bersama untuk untuk mencari solusi penyelesaiannya.
Peran serta PT. PIM dalam pembangunan lingkungan atau Corporate Social Responsibility (CSR), itu sudah jelas dan selalu dilakukan. PIM, kata Zulfan, dalam menyalurkan bantuannya dalam bentuk tanggapdarurat seperti bencana alami korban gempa bumi, musibah kebakaran, fakir miskin, rumah dhuafa, pendidikan, sosial dan bidang agama termasuk bantuan medis kepada korban kecelakaan..
Terhadap tanggung jawab sosial PT PIM melalui program pembinaan wilayah menggunakan dana yang bersumber dari biaya operasional perusahaan. Program kemitraan dan Bina Lingkungan, sesuai ketentuan yang telah diatur pemerintah, serta bantuan yang bersumber dari zakat karyawan yang dikelola oleh Yayasan Amil Zakat. (mah)