Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Akibat maraknya peredaran Narkoba dan obat-obatan terlarang di Kabupaten Purwakarta, bahkan sudah merambah ke pelajar, pengurus Pondok Pesantren Al-Hikammusalafiyyah Cipulus meminta agar Polres Purwakarta gencar melakukan sosialisasi bahaya narkoba.
Salah seorang Pengurus Pondok Pesantren Al-Hikammusalafiyyah Cipulus, H. Muhammad Mahmud, mengatakan, peredaran narkoba dan obat-obatan terlarang ini sudah sangat memprihatinkan. Kalangan pelajar bahkan menjadi sasaran.
“Saya berharap Polres Purwakarta, khususnya Satuan Narkoba gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pelajar,” kata Mahmud kepada SpiritNews, Rabu (8/11/2017).
Dikatakan, sosialisasi itu juga harus dilakukan di kalangan santri di pondok pesantren, sebagai pembekalan bagi para santri. Tujuannya untuk mengenalkan kepada kalangan pesantren, khususnya di lingkungan pesantren, sehingga dapat membentengi santriwan dan santriwati, siswa-siswi dari dampak penyalahgunaan narkoba.
“Ini juga untuk melindungi santri dari peredaran narkoba dan barang haram tersebut,” jelasnya.
Secara terpisah Kasat Narkoba, Polres Purwakarta, AKP Heri Nur Cahyo, mengatakan, penyuluhan dan sosialisai bahaya narkoa ke instansi pendidikan sudah menjadi tanggungjawab Satuan Narkoba.
Menurutnya, pelaksanaan pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah perlu dilaksanakan menilai besar dan luasnya masalah dan mengembangkan mekanisme pengawasannya.
“Tetapkan kebijakan yang jelas dan konsisten, guru dan semua personil di lingkungan sekolah yang menyelesaikan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah tidak dibenarkan,” kata Heri.
Diakuinya, pihaknya sudah pernah melayangkan surat kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta tentang sosialisasi bahaya narkoba kepada guru pengajar maupun siswa-siswi.
“Surat tersebut kami kirimkan sekitar Mei 2017, namun sampai saat ini belum ada respon dari Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta,” jelasnya.
Ia bahkan menyayangkan sikap Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta yang tidak tanggap kondisi darurat mengenai peredaran narkoba.
“Kami hanya meminta peran sekolah untuk aktif melakukan pendekatan dengan siswa, salah satunya fungsi Bimbingan Konseling (BK) terus dikedepankan,” ungkapnya.(reg)