Dewan Proper KLHK Kunjungi Kelompok Budidaya Jamur Merang Binaan PT Pertamina EP Subang Field

  • Whatsapp
Perwakilan dari KLHK, Prof.Sudharto yang juga sebagai anggota Dewan Proper yang sedang melihat hasil panen jamur merang produksi petani Cyber
Perwakilan dari KLHK, Prof.Sudharto yang juga sebagai anggota Dewan Proper yang sedang melihat hasil panen jamur merang produksi petani Cyber
Perwakilan dari KLHK, Prof.Sudharto yang juga sebagai anggota Dewan Proper yang sedang melihat hasil panen jamur merang produksi petani Cyber
Perwakilan dari KLHK, Prof.Sudharto yang juga sebagai anggota Dewan Proper yang sedang melihat hasil panen jamur merang produksi petani Cyber

Kabupaten Karawang, SpiritNews– Kegiatan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan(Proper) tiap tahun di lakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), tercatat PT Pertamina EP Subang Field pernah menyabet Proper Emas di tahun 2015 dan Proper Hijau peringkat pertama di tahun 2016.

Pada tahun 2017 ini, Kelompok Budidaya Jamur Merang Cilamaya Bersatu (Cyber) yang merupakan binaan dari PT Pertamina EP Subang Field yang berada di Dusun Puloluntas, Desa Sukamulya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Minggu (19/11/2017) dikunjungi Perwakilan dari KLHK, Prof.Sudharto yang juga sebagai anggota Dewan Proper untuk dilakukan verifikasi.

Bacaan Lainnya

Kelompok Budidaya Jamur Merang Cyber memiliki 20 kumbung Jamur merang yang terdiri dari 15 kumbung bambu dan 5 Kumbung baja ringan, dengan ukuran kumbung 4 x 6 meter. Disini mereka sudah melakukan beberapa inovasi mulai dari pembuatan kumbung dan pembuatan bibit jamur yang berkualitas.

Prof.Sudharto yang juga sebagai anggota Dewan Proper bersama dengan PT Pertamina EP Subang Field saat memasuki area lokasi kelompok budidaya jamur merang Cyber
Prof.Sudharto yang juga sebagai anggota Dewan Proper bersama dengan PT Pertamina EP Subang Field saat memasuki area lokasi kelompok budidaya jamur merang Cyber

Untuk masa hasil panen jamur merang sekitar 45 hari, pada panen per siklus dalam satu kumbung bambu bisa mencapai 1,5 Kuintal dan pada kumbung baja ringan bisa mencapai 1,7 Kuintal.

Kumbung baja ringan banyak keuntungannnya diantaranya bisa tahan lebih lama hingga mencapai 15 tahun dibandingkan dengan kumbung bambu hanya bisa tahan hingga 2 tahun,.

“Bisa dihitung kalau untuk biaya pembuatan kumbung bambu Rp 13 juta hanya tahan sampai 2 tahun dan untuk biaya pembuatan kumbung baja ringan Rp35 juta bisa tahan hingga 15 tahun. Memang diawal kumbung baja ringan memamg lebih mahal tetapi kalau dikalkulasikan masih lebih murah dibandingkan kumbung bambu,” jelas Community Development (Comdev) Officer, Ikrimatul Maknun didampingi Alfian Umar Karim.

Berbicara bibit, Kelompok Budidaya Jamur Cyber mendapatkan pelatihan di Biotrop, Bogor, disini mereka sudah ahli membuat bibit murni yang berkualitas dari bibit F0 sampai bibit F2.

“Kami sudah melakukan inovasi, yang biasa petani jamur lainnya memakai jerami sebagai bahan pembuatan bibit, disini inovasi kami dalam pembuatan bibit memakai sekam padi,” jelasnya Ketua Kelompok Budidaya Jamur Cyber, Atma Wijaya.

Atma mengatakan,  pengembangan bibit jamur secara mandiri mendapat dukungan penuh dari pihak PT Pertamina EP Subang Field yang bekerja sama dengan lembaga CARE LPPM Institut Pertanian Bogor (IPB).

“Peran PT Pertamina EP Subang Field sangat membantu sekali bagi Kelompok Budidaya Jamur Cyber, disini kami mendapatakan pelatihan, pembuatan bibit hingga hasil panen yang bagus dan berkualitas,” pungkasnya.(ybs/adv)  

Pos terkait