Kabupaten Aceh Tengah, SpiritNews– Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menyatakan perlu mempersiapkan generasi masa depan yang bebas Stunting, yaitu masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama.
Hal tersebut dilandasi realita, ketika gizi buruk terjadi, banyak masalah lain yang mengikuti, bagi bayi dan anak akan mudah sakit serta tidak memiliki postur ideal ketika dewasa, bahkan jika gizi buruk akut dapat menyebabkan kehilangan nyawa.
Penegasan pemerintah daerah tersebut disampaikan Wakil Bupati Aceh Tengah, Firdaus pada acara memperingati hari Gizi Nasional ke 58, Minggu (28/1/2018) yang dipusatkan di Lapangan Setda Aceh Tengah.
Firdaus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung agar waspada dengan Stunting melalui perencanaan yang baik dalam memenuhi asupan gizi anak.
“Keluarga adalah pihak terdepan dalam memantau dan menjaga agar Stunting ini dapat dicegah dan tidak terjadi,” kata Firdaus.
Menurutnya masalah Stunting seperti rantai yang saling terkait, semua usia harus menjaga asupan makanan dan gizi, mulai dari remaja, wanita usia subur, ibu hamil, balita dan kembali ke remaja lagi.
“Dengan gizi bagus maka kita akan memiliki badan yang sehat, konsumsi gizi yang sehat adalah salah satu cara untuk mencegah datangnya segala penyakit,” ujar Firdaus.
Ketua DPD Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Aceh, Ampera Miko mengatakan dukungan pemerintah daerah akan sangat berarti bagi kampanye waspada terhadap Stunting.
“Seluruh Puskesmas yang ada di kabupaten Aceh Tengah juga diharapkan dapat diisi dengan tenaga ahli gizi, hal tersebut bertujuan agar penanganan Gizi langsung menyentuh kepada masyarakat,” katanya.
Peringatan Hari Gizi Nasional di Aceh Tengah dimeriahkan ratusan peserta senam jantung sehat dan dilanjutkan jalan sehat mengelilingi kota Takengon. Masyarakat juga dimanjakan dengan berbagai hadiah doorprize sebagai penutup acara. (mah)