Banda Aceh, SpiritNews – Sejumlah perwakilan nelayan di Aceh, Jumat (9/2/ 2018), menjumpai Gubernur Irwandi Yusuf untuk mengeluhkan minimnya penghasilan para nelayan akibat maraknya pencurian ikan di laut Aceh.
Ketua Koperasi Nelayan Pintar, Sabri, dalam penjelasannya kepada Gubernur mengatakan, para nelayan Aceh tidak dapat berbuat apa-apa saat melihat kapal-kapal besar milik asing menjarah ikan di lepas pantai Aceh.
“Ini karena berbagai keterbatasan kami. Kami tidak punya alat komunikasi. Seharusnya kita bisa melapor ke pihak berwenang di darat dan bisa segera direspon,” ujar Sabri di ruang kerja Gubernur.
Ia menjelaskan, kapal-kapal asing yang kerap terlihat menangkap ikan di perairan Aceh memiliki bobot besar serta dilengkapi perlengkapan canggih.
“Jangankan mengusir, mendekat saja kita tidak berani,” ujarnya.
Untuk itu ia meminta Gubernur memperhatikan nasib para nelayan dengan menghentikan penjarahan hasil laut Aceh oleh kapal asing.
Selain itu, Hasbi juga meminta Gubernur mengukuhkan unit Koperasi Nelayan Pintar yang tersebar di seluruh kabupaten / kota di Aceh. Kini, para nelayan yang bernaung di bawah koperasi tersebut telah melebihi 5.000 orang.
Mereka juga meminta untuk mengelola cold storage (ruang pendingin ikan) yang dibangun menggunakan APBN yang terdapat di Tempat Pelelangan Ikan, Lampulo Banda Aceh.
Merespon hal tersebut, Irwandi mengatakan, Pemerintah Aceh sejak dirinya terpilih sebagai Gubernur sudah memiliki program khusus meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan Aceh, termasuk menjaga kedaulatan laut Aceh dari kapal-kapal asing.
Gubernur menjelaskan, salah satu langkah yang harus ditempuh untuk menghalau pencurian ikan yaitu dengan membeli pesawat yang bertugas melakukan patroli melalui udara.
Namun, lanjut Gubernur, hingga saat ini usulan pembelian pesawat masih mendapat tantangan dari sejumlah pihak.
“Padahal ini bukan untuk saya. Ini untuk Aceh. Untuk menyelamatkan hasil laut Aceh,” ujar Gubernur.
Sementara terkait pengukuhan unit koperasi, Gubernur mangatakan akan melakukannnya beberapa waktu ke depan.
Pertemuan para nelayan dengan Gubernur turut dihadiri Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin, Kepala Biro Perekonomian, M Raudhi, serta perwakilan dari Dinas Koperasi Aceh. (mah)