Survei Kemenhub, Volume Kendaraan Terbanyak Berada di Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur

  • Whatsapp
Kabid Lalin Dishub Kota Bekasi, Johan Gunawan
Kabid Lalin Dishub Kota Bekasi, Johan Gunawan

Kota Bekasi, SpiritNews– Dari hasil survei Kementerian Perhubungan, Kendaraan Roda empat yang paling banyak masulk ke jalan tol Jakarta-Cikampek itu dari Tol Bekasi Barat dan Tol Bekasi Timur.

Hal tersebut langsung dipaparkan Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Bekasi,  Johan Gunawan, berdasarkan data dari hasil survey kemenhub di pintul Tol Bekasi Timur dan Tol Bekasi Barat rata-rata sekitar 400 kendaraan perjam yang masuk.

Bacaan Lainnya

Total ada  sekitar 800 dan 1000 perjam, tetapi  dirinya asumsikan juga ganjil genap itu terbagi dua, jadi 400-an per

jam.

“Oleh karena itu, dari hasil survei Kemenhub , bahwa kendaraan paling banyak volumenya itu dari Tol Bekasi Timur dan Tol Bekasi Barat. Dengan awal kebijakan ganjil genap ini yang dilakukan bisa mengurangi tingkat volume kendaraan agar tidak terjadi kemacetan,” kata Johan Gunawan kepada SpiritNews, Selasa (6/3/2018).

Menurutnya, jika ada masyarakat yang masuk tidak tau dengan peraturan atau yang pura-pura tau tetap nerobos, ada 400 kendaraan yang akan dipilah.

Dia berharap masyarakat sudah lebih paham dengan pemberlakukan ganjil genap itu. Karena ganjil genap ini adalah Keputusan dari pemrintah selaku Kementerian Perhubungan.

“Intinya dirasakan Tol Cikampek ini sangat padat sekali, kecepatannya adalah 10-20 KM per jam. Kemudian punya visi rasio diatas satu dan ini dirasakan sudah tidak sehat lagi. Jalan Tol ini idelanya 70 persen dari kapasitas, sementara untuk di Tol Bekasi Barat ada yang akses ke Jakarta dan Cikampek dan Bandung,” tuturnya.

Dilanjut lagi dengan tiga paket kebijakan pelarangan kendaraan golongan 3, 4 dan 5 bukan hanya dari Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur.

“Prinsipnya, dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bukannya mau mempersulit masyarakat. Intinya kemacetan di tol yang selama ini dirasakan bisa berkurang. Kami juga harus lihat untuk pengurangan kos BBM, membayar tol, kena macet, energi yang terbuang habis, fikiran juga habis di jalan dan mengurangi polusi,” ungkapnya.(sam)

Pos terkait