Kabupaten Karawang, SpiritNews-Selama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) berlangsung, kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan staf di Kabupaten Karawang terpaksa melakukan jaga malam di sekolah masing-masing.
Ketua MKKS Kabupaten Karawang, Caya Suryana, mengatakan, piket malam ini berlaku untuk para kepala sekolah dibantu dengan staf guru, guna mengamankan pelaksanaan UNBK, karena di Karawang sudah banyak kejadian aksi pencurian perangkat UNBK.
“Selama empat hari pelaksanaan UNBK, SMK di Karawang melaksanakan piket malam. Ini sudah disepakati melalui rapat dengan sejumlah kepala SMK. Dalam hasil rapat tersebut tercantum piket malam untuk menjaga perangkat UNBK yang menjadi sasaran pencurian,” kata Caya kepada SpiritNews, Senin (2/4/2018).
Ia berharap untuk semua sekolah, harus membuat jadwal piket yang harus diikuti oleh para kepala sekolah dan guru.
“Kami melihat, lagi marak pencurian. Terakhir di Purwakarta. Makanya kepala sekolah dan guru harus melakukan piket malam untuk menjaga perangkat UNBK. Jangan sampai kecolongan hingga mengganggu pelaksanaan UNBK,” katanya.
Dikatakan, piket malam harus dilakukan sedikitnya oleh 5 – 6 orang. Mereka harus mengawasi setiap ruangan yang digunakan untuk UNBK karena di dalamnya ada puluhuan unit komputer.
“Kepala sekolah harus terlibat dalam pengamanan di sekolahnya masing-masing,” jelasnya.
Di Karawang, kata Caya, pencurian komputer telah terjadi di SMK PGRI yang kehilangan 2 laptop. Kemudian SMK Rosma yang 8 laptopnya digondol maling, masih untung jauh hari sebelum pelaksanaan UNBK.
Caya mengaku, di hari pertama pelaksanaan UNBK, pihaknya belum menemukan laporan masalah di setiap sekolah. “Alhamdulillah belum ada yang melaporkan. Karena memang kita sudah berpengalaman,” ujarnya.
Menurutnya, siswa SMK yang mengikuti UNBK kali ini mencapai 18.385 orang. Sedangkan SMK yang ikut pelaksanaan UNBK hanya 105 sekolah.
“Alhamdulillah untuk seluruh peserta hari pertama ikut. Untuk sekolah yang mandiri UNBK itu 100 sekolah, sedangkan untuk 5 sekolah lainnya masih ikut ke sekolah lain, karena jumlah siswanya yang kurang dari 20 orang,” ungkapnya.(moy)