Kota Solo, SpiritNews-Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Mojosongo Solo, selama sepekan ini menimbulkan bau busuk menyengat. Akibatnya, warga di sekitar lokasi tersebut resah.
Mereka meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengambil langkah serius untuk mengatasi persoalan tersebut.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, bau tak sedap tersebut dirasakan warga hingga radius 5 kilometer dari lokasi TPA Putri Cempo.
Sejumlah warga mulai mengeluh, karena bau tersebut sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
“Jarak rumah kami dengan TPA Putri Cempo itu kira-kira 5 kilometer, tapi masih sangat bau,” ujar Atok Ishaan, warga Perumahan Puncak Solo, Mojosongo, Rabu (11/4/2018).
Atok mengaku bau busuk tersebut mulai dirasakan warga sejak sepekan lalu. Sebelumnya warga tak pernah merasakan atau mencium bau menyengat tersebut. Tak hanya mengganggu kesehatan, bau tidak sedap juga mengganggu aktivitas warga.
“Baunya sangat menyengat, mau makan saja tidak jadi, rasanya jadi tidak enak,” katanya. Keluhan serupa disampaikan Yonatan, warga lainnya. Dia berharap permasalahan ini segera diatasi. Ia mengatakan, sampah di TPU Putri Cempo memang sedikit berbau, saat terjadi turun hujan.
“Kalau dulu biasanya bau hanya saat hujan saja, sekarang kok jadi bau setiap hari, padahal tidak ada hujan,” katanya.
Kepala Pengelola TPA Putri Cempo, Pramudjo berjanji akan melakukan pengecekan lapangan. Pengecekan dilakukan untuk mengetahui sumber bau yang timbul dari tumpukan sampah.
“Sejauh ini kami belum menerima keluhan itu secara langsung dari warga. Nanti akan saya cek dan cari tahu sumber baunya dari mana,” tandasnya.
Ia mengatakan, akan segera melakukan tindakan jika memang sampah TPA membuat bau tidak sedap. Pengelolaan sampah TPA Putri Cempo masih menggunakan sistem open dumping, yakni sistem pembuangan sampah terbuka di TPA yang hanya dibiarkan menggunung tanpa ada upaya pengolahan lebih lanjut.
Pemkot kini tengah menyiapkan berbagai perbaikan pengelolaan sampah TPA. Salah satu upayanya pengelolaan sampah akan diolah menjadi pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS). PLTS TPA Putri Cempo ini diyakini akan menyelesaikan persoalan pengelolaan sampah di Kota Solo.
Pada kesempatan sebelumnya, Direktur Utama PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) selaku kontraktor pelaksana proyek PLTS Putri Cempo, Elan Suherlan sebelumnya mengatakan pembangunan konstruksi PLTS masih dalam tahap merampungkan penyiapan lahan.
“Sejak Agustus lalu, kita sudah memindahkan tumpukan sampah di lahan 1,8 hektare sebagai lokasi pembangunan konstruksi PLTS. Pemindahan gunungan sampah telah selesai dan kini tinggal tahap finishing,” jelasnya.
Selain penyiapan lahan, Elan juga melakukan studi kelayakan, studi penyambungan, UKL/UPL, analisis dampak lingkungan (Amdal), serta kajian pendukung lainnya. Persyaratan tersebut telah selesai rampung awal tahun. Dengan itu pembangunan konstruksi PLTS bisa dikerjakan paling lambat kuartal pertama 2018.
(SpiritNews)