Kabupaten Bekasi, SpiritNews – Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes, beberapa perusahaan pemula berbasis teknologi hasil kolaborasi pembinaan Balai Inkubator Teknologi Badan Pengkajian dan Penerimaan Teknologi (BPPT) bersama Technology Business Incubation Center Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menjalin kemitraan dengan PT Rumah Perawatan Indonesia (Rumat).
Kepala Balai Onkubator Teknologi BPPT, Anugrah Widiyanto menyampaikan, beberapa produk binaan yang akan dikerjasamakan antara lain, Magneo+ dan Beras Analog.
“Produk tersebut akan diedarkan di semua unit rumah perawatan diabetes yang saat ini memiliki 66 cabang di seluruh Indonesia dengan ribuan pasiennya,” kata Anugrah kepada SpiritNews, Minggu (13/5/2018).
Magneo+ dan Beras Analog merupakan hasil riset dari BPPT. Magneo+ digunakan untuk mengurangi nyeri sendi bagi penderita diabetes, sedangkan Beras Analog adalah beras yang terbuat dari campuran beras merah dan sagu yang memiliki indeks glikemiks yang rendah.
“Sehingga selain mengenyangkan dan aman bagi penderita diabetes. Beras analog sudah diuji kliniskan di Yogyakarta,” tuturnya.
Direktur PT Rumat, Dadang S menambahkan, kerjasama ini diawali dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara PT Global Indotech Madani selaku produsen magneo+ dan PT Agrotek Pintar Nusantara untuk beras analog dengan Rumah Perawatan Indonesia.
Diharapkan dengan adanya kerjasama ini akan mempercepat proses penyembuhan pasien diabetes, khususnya pasien di Wilayah Bekasi.
“Dari kerjasama awal, BPPT dan Rumat telah uji coba mengeluarkan obat Black Garlic atau bawang hitam untuk dikonsumsi penderita diabetes, hasilnya sangat bagus dan direspon banyak masyarakat penderita deabetes,” tutur Dadang. (sam)