Jakarta, SpiritNews-Pemerintah melalui Kementerian Ketangakerjaan mendorong peran aktif atau partisipasi swasta berinvestasi SDM, salah satunya melalui program pemagangan yang serius meningkatkan kompetensi.
Pemagangan adalah peluang bagi angkatan kerja memperoleh keterampilan untuk meningkatkan kompetensi dengan proses belajar langsung terjun ke industri.
Menteri Ketenagakerjaan, M Hanif Dhakiri, mengatakan, hingga saat ini peranan swasta dalam meningkatkan tenaga kerja baik melalui program pelatihan maupun pemagangan masih sangat kecil. Hal itu bisa dilihat dari jumlah tenaga profesional di Indonesia hanya 5 persen, masih jauh di bawah Malaysia yang mencapai 20 persen.
“Mayoritas angkatan kerja kita ini low skill dan numpuk di bawah sehingga kita harus lift up mereka. Untuk itulah peran swasta saya dorong betul karena di Eropa, mostly 70 persen investasi SDM itu oleh swasta,” kata Hanif saat menerima Sumber Daya Rasuli (SUDARA) di ruang kerjanya, Jum’at (25/5/2018).
Dikatakan, pemagangan sebagai bagian dari sistem pelatihan nasional merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional. Karena dalam proses magang ada keahlian tertentu yang diajarkan pada peserta untuk memperoleh keterampilan, alih teknologi, dan berbagai keterampilan.
“Saya kira SUDARA bisa berperan agar investasi SDM kita semakin ramai. Kita ramaikan bonus demografi tahun 2030, dimana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan usia muda dan lanjut usia,” kata Hanif.
Selain itu, Hanif juga mengajak kalangan atau pihak swasta agar mendukung sertifikasi profesi secara terpadu bagi pekerja Indonesia.
“Di kita ada sertifikasi untuk HR Manager. Praktisi SDM yang kita sertifikasi dan juga sertifikasi SDM secara umum di berbagai sektor,“ katanya.
Koordinator SUDARA, Joseph Mulyono, mengatakan, sebagai sekumpulan praktisi sumber daya manusia (SDM), pihaknya lebih fokus kegiatan HRD dibandingkan agama. SUDARA melihat program pemagangan Kemnaker pada prinsipnya sangat membantu pihaknya yang merata bergelut di bidang industri untuk mencari tenaga kerja dengan kompetensi baik.
“Kita siap kerjasama dengan melakukan nota ksepahaman dalam konteks pemagangan tersebut.Sebab dalam konteks tenaga kerja kompeten adalah tanggung jawab kita bersama, bukan hanya pemerintah, tapi juga swasta. Kami pun siap menjadi partner bila diperlukan masukan dalam konteks pengembangan SDM,” ujar Joseph.(rls/SpiritNews)