Kota Bekasi, SpiritNews-Kepala SMPN 1 Kota Bekasi, Euis Siti Halimah M.Pd., berharap agar orang tua siswa yang diterima di sekolahnya bersyukur, karena dapat menjadi bagian sekolah model di Kota Bekasi.
“Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2018 menggunakan beberapa jalur dengan sistem online berbasis nilai dan zonasi serta afirmasi. Hal ini menjadi salah satu trobosan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, ada warga yang putra putrinya tidak diterima di sekolah negeri dapat bersekolah di swasta. Karena mutu dan kurikulum pun sama. Jangan sampai tertipu orang yang menjanjikan bangku kosong dengan bayaran,” ungkap Euis kepada SpiritNews, Minggu (15/7/2018).
Orang tua siswa juga diberikan pengenalan keadaan SMPN 1 Kota Bekasi yang saat ini menaungi 1.060 siswa, dengan tenaga pendidik profesional dan berkarakter. Di kelas 7 SMPN 1 Kota Bekasi di lengkapi 9 kelas dengan jumlah siswa yang sudah disesuaikan.
“Dalam struktur organisasi SMPN 1 Kota Bekasi seluruhnya sudah terisi, dari mulai kepala sekolah hingga tenaga pengajar. Sejarah SMPN 1 Kota Bekasi berdiri pada tahun 1956, dan pada tahun 2007-2008 SMPN 1 Kota Bekasi masuk dalam sekolah Rintisan Standah Berbasis Internasional (RSBI). Pada tahun 2014 masuk dalam sekolah model hingga saat ini. KBM menggunakan standar RSBI dengan teknologi canghih berbasis IT,” jelas Euis.
Pada lulusan tahun 2018 ini, SMPN 1 Kota Bekasi menjadi sekolah dengan perolehan nilai tertinggi lulusanya. Dan untuk nailai UN Siswa se-Kota Bekasi tahun ini menjadi peringkat ke tiga setelah SMP Al-Azar.
“75 persen lulusan SMPN 1 Kota Bekasi sudah di terima di sekolah faforit SMAN 1 Kota Bekasi. SMPN 1 Kota Bekasi bertekat menciptakan ekosistem sekolah yang kondusif,” katanya.
Dijelaskan, pendidikan yang kondusif tercipta karena didikan agama dan PKN yang diampuh tiga jam dalam seminggu, dengan guru yang berbeda seasuai kapasitas.
“KBM ketuntasan belajar minimal 7,5. Waktu belajar pukul 07.00-14.10 WIB di akhiri solat zuhur berjamaah. Kenaikan kelas di SMPN 1 Kota Bekasi bukan hanya penilaian pelajaran semata. Namun etitut menjadi penilaian utama. Ruang kelas di lengkapi empat laboratorium komputer serta perpustakaan,” bebernya.(sam)